KOPERASI Karyawan (Kopkar) Tankers Perkapalan Pertamina meningkat produktivitasnya, setelah tahun 2021 mendapat bantuan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
“Koperasi mengajukan permohonan pinjaman ke LPDB-KUMKM pada tahun 2021, dan pada Desember 2021 mendapatkan dana bergulir pertama dengan plafond sebesar Rp5 miliar. Pinjaman tersebut kini berstatus pembayaran lunas. Dua tahun berselang, tepatnya bulan Maret 2023, Kopkar Tankers kembali mendapatkan pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM dengan plafond sebesar Rp15 miliar. Pinjaman tersebut kini berstatus kolektibilitas pembayaran lancar,” ungkap Ketua Kopkar Tankers Nursatyo Argo dalam keterangannya yang dikutip peluangnews.id pada Senin (22/5/2022).
Pihaknya, jelas Nursatyo, mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM dari koperasi-koperasi yang pernah mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Dari sana kemudian dicarilah informasi bagaimana mendapatkan pinjaman dana bergulir. Sebab LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan bagi koperasi menawarkan suku bunga relatif rendah dibanding perbankan dan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya.
Kopkar Tankers Perkapalan Pertamina merupakan Koperasi primer tingkat nasional. Dalam perkembangannya, nama koperasi karyawan Pertamina Perkapalan ini, berubah nama menjadi Pertamina Internasional Shipping (PIS), yang berrlokasi di Jalan Yos Sudarso 32-34, Tanjung Priok Jakarta Utara.
Kopkar yang didirikan pada tahun 1984, bergerak dibidang simpan pinjam, serta penyedia barang dan jasa di lingkungan PIS, dan anak perusahaan seperti Patra Jasa dan Pertamina Trans Kontinental (PTK).
Pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM, diakui Nursatyo, sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan koperasi di tahun 2023. Kopkar Tankers hingga kini memiliki jumlah anggota sebanyak 688 orang, dengan total karyawan sebanyak 28 orang. Per 2023, koperasi mencatatkan total omzet sebesar Rp13,28 miliar, dengan jumlah aset sebesar Rp5,7 miliar.
Kopkar Tankers sendiri mempunyai empat anak perusahaan yang juga bergerak di PIS, PT. Patra Jasa dan Pertamina Trans Kontinental (PTK). Bagi Kopkar Tankers dan anak perusahaan, kendala utama yang sering dihadapi adalah masalah permodalan dan pemasaran. “Melalui tambahan modal LPDB-KUMKM sebesar Rp15 miliar, pergerakan Kopkar Tankers menjadi lebih fleksibel,” jelas Nursatyo.
Layanan LPDB-KUMKM
Dalam kesempatan terpisah, terkait layanan dan kinerja LPDB-KUMKM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa LPDB-KUMKM terus memperkuat komitmennya untuk menerapkan prinsip Governance, Risk, dan Compliance (GRC).
“Penerapan prinsip GRC menjadi komitmen seluruh karyawan LPDB-KUMKM dalam menjalankan proses bisnis yang berintegritas, transparan, dan akuntabel. GRC mencakup seluruh kegiatan lembaga, mulai dari tata kelola, risk management, regulasi, hingga kebijakan yang melibatkan seluruh komponen di dalamnya, seperti internal audit, risk and compliance, hukum, keuangan, teknologi informasi, perencanaan, hingga Sumber Daya Manusia (SDM),” jelas Supomo.
Selain menerapkan prinsip GRC, lanjut Supomo, strategi lainnya adalah memperkuat program pendampingan kepada koperasi dalam hal pengelolaan usaha, manajemen keuangan, hingga laporan keuangan. Pada akhirnya, strategi dan prinsip yang dijalankan LPDB-KUMKM tersebut berdampak baik dan signifikan terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga.
“Melalui budaya kerja EPICS LPDB-KUMKM, yakni Excellence, Professionalism, Integrity, Customer Focus, dan Synergy, seluruh komponen LPDB-KUMKM didorong untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja positif lembaga. Diharapkan fungsi layanan LPDB-KUMKM dapat lebih maksimal kepada mitra-mitranya, terutama bagi seluruh koperasi di Indonesia,” tutup Supomo. (Ajie)
Baca Juga: MenkopUKM Teten Dinilai Belum Paham Soal UMKM, Ini Faktanya