octa vaganza

Sulsel Ekspor 46 Ton Kotoran Kelalawar ke Amerika Serikat

MAKASSAR—Balai Karantina Pertanian Makassar mensertifikasi  mensertifikasi 46 ton bat guano senilai sekitar Rp330 juta yang hendak diekspor ke negara tujuan Amerika Serikat.

Setelah dilakukan pemeriksaan bat guano ini dinyatakan alam kondisi baik, sehat, bersih, bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan siap diberangkatkan ke negeri Paman Sam.

Sertifikasi itu dilakukan dengan memeriksa kesesuaian antara dokumen dengan fisik barang. Termasuk persyaratan pemenuhan protokol pengiriman barang sebagai antisipasi agar barang tidak tertolak di negara tujuan.

Kandungan fosfor dan nitrogen yang berasal dari kotoran kelelawar yang bercampur dengan bakteri pengurai ini memiliki kontribusi besar dalam mencukupi kebutuhan nutrisi tanah. Kotoran kelelawar yang dinamakan bat guano ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik, merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia.

Koordinator Karantina Hewan Sandra Diah Widhiyana menyampaikan  bahwa bat guano ini setelah dijadikan pupuk kualitas super dapat digunakan pada semua jenis tanaman.

“Selain Amerika Serikat, negara tujuan ekspor bat guano asal Indonesia lainnya yaitu Tiongkok. Selain dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, bat guano juga digunakan sebagai bahan baku kosmetik,” ujar Sandra, dalam keterangan tertulisnya Jumat (25/3/22).

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST, sepanjang 2021 Karantina Pertanian Makassar telah mengekspor sebanyak 138 ton bat guano.

Sementara Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir menyampaikan bat guano merupakan komoditas yang mempunyai potensi yang besar di Sulawesi Selatan. Untuk itu komoditi ini perlu terus dikembangkan.

Di Sulawesi Selatan, Kabupaten Maros dan Bone merupakan daerah penghasil bat guano terbanyak.

“Karantina Pertanian Makassar akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar ekspor bat guano ini dapat terus meningkat,” pungkasnya.

Exit mobile version