hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Sukses Menjual via Online, Pembuktian Womanpreneur

Studio Dapur Bandung dan Noesa NTT adalah contoh UMKM beromzet puluhan juta berkat platform digital. Mereka memberdayakan perajin anyaman bambu di Desa Padakembang, Singaparna, Jabar, dan penenun serta penjahit di NTT.

SIAPA pun saat ini punya kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang. Termasuk para perempuan. Secara finansial, mereka tidak bergantung pada pasangan. Bahkan mampu membantu perekonomian keluarga. Kini banyak perempuan hebat yang memulai perjalanannya dari nol dan maju pesat dengan bantuan platform digital.

Berbekal ketekunan dan dukungan dari lingkungan sekitar, saat ini banyak para perempuan yang mampu meraih sukses. Dalam momen merayakan Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan tanggal 8 Maret lalu, Tokopedia membagikan beberapa kisah inspiratif dari para perempuan hebat yang sukses di platformnya. Dalam satu waktu, sosok para perempuan hebat itu mampu mengemban beberapa peran sekaligus menjadi seorang ibu, istri, pegawai hingga pengusaha.

Studio Dapur, misalnya, UMKM asal Bandung ini sukses membukukan omzet puluhan juta di Tokopedia. Studio Dapur merupakan usaha besutan perempuan pegiat usaha, Mega Puspita dan beberapa rekannya. Yang menarik, di samping berorientasi pada keuntungan pribadi, Studio Dapur juga memberdayakan perajin anyaman bambu dengan berbagai latar belakang di Desa Padakembang, Singaparna, Jawa Barat.

“Para perajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang,” kata Mega membagikan kisahnya. Saat dirinya bersama tim Studio Dapur, dia juga rutin mengedukasi para perajin bambu dan warga setempat. Khususnya pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa jadi mata pencarian warga sekaligus menjaga kelestarian desa.

SEPERTI Mega dengan “Studio Dapur”-nya, di Indonesia belahan timur ada “Noesa”. Ini contoh UMKM lain yang juga digawangi oleh perempuan sembari memberdayakan perajin lokal. Dia adalah Annisa Hendrato dan Cendy Mirnaz.

Menggandeng komunitas perempuan penenun dan penjahit di Nusa Tenggara Timur (NTT), kedua perempuan tersebut sukses menghasilkan produk tenun ikat Flores dalam bentuk dompet, gelang, tali kamera dan masih banyak Pernik-pernik lainnya.

“Selama pandemi, Tokopedia menyumbang lebih dari 60 persen terhadap penjualan keseluruhan Noesa. Ini turut menjaga produktivitas perempuan perajin di NTT. Produk kami pun bisa diakses oleh masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” kata Annisa.

Baik Mega maupun Annisa hanya segelintir sosok yang sukses menangkap peluang dan melihat manfaat dari platform digital yang saat ini banyak bermunculan. Salah satunya Tokopedia, perusahaan teknologi asli dalam negeri dengan marketplace terdepan.

Peranan perempuan di sektor ekonomi saat ini memang tidak boleh diragukan. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun belakangan ini. Kaum perempuan bahkan boleh dibilang menjadi tonggak penting dalam pemulihan ekonomi nasional lewat rintisan UMKM.

Dari rilis Tokopedia baru-baru ini diketahui, jumlah perempuan pelaku UMKM dalam platformnya meningkat 2,5 kali lipat di 2021 dibandingkan tahun 2020. “Tokopedia juga melihat beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan paling tinggi dalam hal jumlah perempuan pegiat usaha lokal selama 2021. Yakni Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan,” ujar Head of Product (Campaign) Tokopedia, Helena.

Grafik bagus tersebut didorong oleh inisiatif Tokopedia bersama pegiat usaha lokal, termasuk perempuan pegiat UMKM. Mulai dari Tokopedia Beauty Awards 2021, Women in Style serta inisiatif Hyperlocal dan turunannya seperti Tokopedia Nyam!, Festival Fashion Lokal Jawa Barat dan semacamnya.●(Nay)

pasang iklan di sini