hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Stok Pangan Aman, Masyarakat Diminta Tak Panic Buying Jelang Lebaran

Stok Pangan Aman, Masyarakat Diminta Tak Panic Buying Jelang Lebaran/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta agar masyarakat tidak melakukan aksi borong bahan pangan atau panic buying menjelang Idulfitri atau Lebaran 2024.

“Jadi, berapapun permintaannya akan siap kami penuhi. Baik melalui stok di dalam negeri, kalau kurang masih ada mekanisne impor,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim dalam Dialog Publik bertajuk ‘Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024,’ di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).

Bahkan, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauan Kemendag, harga bahan pangan dari 600 pasar tradisional di 500 kota di Indonesia masih relatif stabil, kecuali harga cabe dan ayam yang tengah naik.

Sedangkan untuk beras yang sempat terjadi kelangkaan di retail-retail modern saat ini, menurutnya, juga sudah relatif stabil.

“Namun, kalau untuk harga bawang putih naik cukup tinggi karena harga impornya juga naik,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Karo Perencanaan, Kerjasama dan Humas Badan Pangan Nasional, Budi Waryanto menyampaikan, sampai dengan April 2024, rata-rata stok beras di Indonesia dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 65 hari.

“Termasuk untuk komoditas yang mengandalkan ekspor, seperti kedelai, gula pasir, daging sapi juga relatif cukup,” ucapnya.

Direktur Transformasi dan Kelembagaan Bulog, Sonya Momariska mengatakan, sebenarnya kenaikan harga beras ini mengalami pelambatan pada akhir Februari bahkan turun di awal Maret.

Kenaikan ini dikarenakan adanya kemunduran masa panen yang biasanya pada awal Maret menjadi April.

“Mundurnya masa panen berpengaruh pada menipisnya stok, sementara kebutuhan meningkat karena banya libur nasional dan menjelang lebaran Idul Fitri,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kasatgas Pangan Polri, Kombes Samsul Arifin menekankan, pihaknya akan terus memonitor ketersediaan dan harga bahan pokok di tanah air.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pihaknya juga akan memantau dan mengawal kelancaran distribusi, serta menjaga keseimbangan antara supply dan demand menjelang dan sesudah Lebaran tahun ini.

“Oleh karena itu, kami mendahulukan upaya preemtif dan preventif, tidak serta merta represif karena tugas kami adalah lebih mengamankan stok dan menjaga stabilitas harga,” tutur Samsul.

“Kuncinya itu adalah keseimbangan. Satgas Pangan menerjunkan tim untuk memastikan distribusi di daerah tidak terkendala. Kami akan terus memastikan ketersediaan dan distribusi sehingga harga stabil,” tambahnya.

pasang iklan di sini