PeluangNews, Jakarta — Anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (kode saham: BREN), PT Star Energy Geothermal Indonesia (SEGI) mengumumkan telah resmi memulai pengeboran sumur eksplorasi (tajak sumur) pertama di wilayah Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi ini merupakan bagian dari Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yang diberikan Kementerian ESDM pada tahun 2018.
Hamiding diproyeksikan memiliki potensi sumber daya panas bumi sekitar 275 – 550 MW, menjadikannya sebagai salah satu area eksplorasi panas bumi paling strategis di Indonesia bagian timur. Pengeboran sumur eksplorasi pertama ini menjadi langkah awal untuk membuktikan adanya reservoir panas bumi yang dapat dikembangkan menjadi listrik di unit pembangkitan.
CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan mengatakan rencana tahap awal pengembangan pembangkitan listrik dari panas bumi ini mencapai 50 MW dari target 300 MW kapasitas terpasang, yang akan berkontribusi terhadap upaya bauran energi nasional dan transisi menuju energi bersih.
Kegiatan pengeboran akan menggunakan Drilling Rig 253 berkapasitas 1500 HP, yang dirancang untuk menembus formasi geologi kompleks dan mengakses reservoir panas bumi pada kedalaman yang ditargetkan. Kegiatan pengeboran dilakukan dengan standar keselamatan tinggi, perlindungan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat lokal.
“Kegiatan tajak sumur ini merupakan bagian dari perjalanan untuk menghadirkan energi bersih bagi Indonesia. Selama ini ketiga lapangan panas bumi yang kami operasikan di Salak, Darajat, dan Wayang Windu telah berkontribusi menerangi jutaan rumah. Kemajuan dalam kegiatan PSPE ini tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, para mitra, dan masyarakat. Kami berharap hubungan baik yang telah terjalin dapat terus terjaga dan semakin erat ke depannya,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Senin (20/10).
Menurut Hendra, selain manfaat ketersediaan energi, kegiatan eksplorasi ini diproyeksikan memberikan dampak ekonomi positif bagi Kabupaten Halmahera Utara, antara lain peningkatan kesempatan kerja lokal, penguatan kapasitas ekonomi daerah melalui keterlibatan UMKM dan penyedia jasa lokal, serta transfer teknologi dan peningkatan keterampilan melalui pelatihan tenaga kerja lokal.