JAKARTA—-Untuk memenuhi target agar harga telur stabil di kisaran Rp23 ribu per kilogram, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar (OP) pada Rabu (8/5). Tidak tanggung-tangging OP yang dipimpin langsung Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini menggelotarkan 7,2 ton telur ayam ras ke 7 pasar besar di Jakarta, yaitu Pasar Palmerah, Gondangdia, Glodok, Pluit, Petojo Ilir, Tebet Barat dan Pulo Gadung.
“Langkah ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramdan. Kami memotong rantai pasok untuk menjaga harga stabil, ” ujar Amran.
Mentan mengatakan, harga ini harus dijaga karena bisa dinikmati konsumen sekaligus menguntungkan peternak telur sehingga bisa terus berproduksi. Suplai telur nasional stabil, berdasarkan data per minggu selama bulan ini, kebutuhan telur ayam sekitar 41.786 ton.
“Ketersediaan mencapai sekitar 60.887 ton. Sehingga kita masih surplus sekitar 19.091 ton,” ungkap Amran.
Operasi pasar tampaknya hanya sedikit memberikan impak. Harga telur di pasar tradisional, Jakarta pada Kamis (9/5) rata-rata berkisar Rp24.809 per kilogram bahkan ada yang mencapai Rp26 ribu. Sekalipun di beberapa pasar ada yang menjual Rp23 ribu per kilogram.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita mengatakan harga telur saat ini secara umum sudah kondusif dan di peternak layer pun sudah bagus, dimana harga telur di peternak regional Jawa, rata-rata Rp20.939 dan harga telur di peternak layer di Banten sekitar Rp21.250.