Bagi Yohanes Vianci Betu, Manajer KSP Kopdit Pintu Air cabang Soe, bekerja di koperasi adalah kebanggaan. Pria kelahiran Ende, 1982 yang biasa disapa Yongki ini menilai tempatnya bekerja selain wadah perkumpulan orang yang saling percaya, juga banyak membantu kalangan menengah kebawah.
“Bekerja di koperasi adalah pekerjaan mulia karena banyak membantu orang,” ungkap Yongki.
Kopdit Pintu Air dikenal konsisten melaksanakan tanggung jawab sosial koperasi seperti bantuan pendidikan untuk anak anggota, bakti sosial dan lain-lain. Ini menjadikan anggota memiliki rasa memiliki dan loyalitas terhadap koperasi.
Yongki yang mulai bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air pada 2011 ini juga menepis anggapan sebagian pihak bahwa bekerja di koperasi itu tidak bergengsi. Menurutnya, bekerja dimana saja tidak perlu merasa gengsi karena merupakan bentuk tanggung jawab sebagai seorang pekerja yang harus dijalankan dengan hati yang mulia.
Sebelum menjabat sebagai manajer di Kopdit terbesar di Tanah Air itu, ia pernah bekerja di salah satu bank swasta besar. Oleh karenanya, Yongki bisa membandingkan bahwa bekerja dimana pun selalu ada kesan tersendiri. Selama pekerjaan tidak dianggap sebagai beban, maka semua akan dijalani dengan hati yang ikhlas.
Selama bekerja di koperasi, Yongki mengaku banyak menemui anggota dengan karakter yang berbeda-beda. Hal ini dijadikannya sebagai pembelajaran untuk memahami perbedaan setiap karakter anggota. “Saya jalani dengan enjoy dan happy saja,” ujarnya.
Di tangan Yongki, Cabang Soe masuk rating 1 tahun buku 2020 dengan SHU sebesar Rp1.016.000.000 dari 52 cabang yang tersebar di Indonesia. Raihan SHU terbesar itu merupakan salah satu bentuk kerja sama tim yang harus dibangun di seluruh cabang Kopdit Pintu Air. “Dengan bekerja sama dan saling menghargai antara sesama akan berdampak hasil yang baik. SHU terbesar itu juga berkat dukungan dari pengurus pusat dan pengurus cabang,” pungkas Yongki. (Dja)







