BULAN Juli 2019, brand high end asal Prancis, Sonia Rykiel, mengajukan kebangkrutan. Pengebabnya, apa lagi kalau bukan karena, pasar lesu gegara melemahnya daya beli. Mereka mengalami berbagai kendala dalam mendapatkan pembeli. Pada 2018, rumah mode ini mengalami kerugian hingga €30 juta (sekitar Rp470 miliar). Beberapa investor menyatakan minat untuk mengambil alih. Termasuk mantan kepala rumah mode Balmain, Emmanuel Diemoz, dan seorang konglomerat asal negeri Panda.
Di pengujung tahun (20/12), toko fesyen online Showroomprive mengumumkan bahwa Ronia Rykiel akan kembali ke industri fesyen pada 2020. Aset Sonia Rykiel dijual kepada Eric dan Michael Dayan, dua kakak beradik pendiri Showroomprive. Showroomprive sendiri merupakan perusahaan daring asal Prancis yang berdiri pada 2006. Pada hari Rabu (18/12) mereka mengumumkan siap meluncurkan kembali merek mewah asal Prancis, Sonia Rykiel, setelah merek ini dinyatakan gulung tikar, Juli 2019.
Meskipun merek ini termasuk fesyen mewah dan bergengsi di Prancis, rumah mode Sonia Rykiel dihantam persoalan paling klasik: makin tak mudah mendapatkan pembeli hingga akhirnya kibarkan bendera putih. Namun, pengadilan mengizinkan penjualan aset merek Sonia Rykiel untuk kepentingan Eric dan Michael Dayan, dua kakak beradik pendiri Showroomprive.
Showroomprive merupakan perusahaan daring dari Prancis yang didirikan pada 2006. Perusahaan ini adalah salah satu pengecer daring terbesar di Eropa. Butik pertama Sonia Rykiel dibuka di ibu kota Prancis, Mei 1968. Rykiel identik dengan penampilan serba hitam dari ujung kepala hingga kaki. Filosofinya: untuk kemudahan agar pengguna tak membuang waktu hanya untuk memilih warna pakaian.●