octa vaganza

Songsong 2020 KSP SB Siapkan Produk Digital

TAHUN 2020 menjadi babak sengit bagi persaingan dunia usaha karena kendali ekonomi bakal ditandai dua hal penting, yaitu tampilnya generasi milenial dan disrupsi digital yang kian masif. Karenanya, menghadapi kedua pendatang ekonomi disruptif itu, pelaku usaha termasuk koperasi diminta membenahi kinerja dan layanan produk sesuai tuntutan pasar. “Koperasi harus buktikan diri mampu bermain di skala usaha besar, bahkan harus berani masuk jalur ekspor, sehingga ikut serta menyumbang devisa bagi negara.”  Hal itu dikemukakan Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Rully Indrawan dalam Rapat Koordinasi Regional Manager Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama, Desember lalu, di Hotel Padjadjaran Suit Bogor, Jawa Barat. 

Rakor dipimpin Ketua Pengawas KSP SB Iwan Setiawan dan dihadiri para direksi dan Regional Manager KSP SB se Jawa.

Hingga kini koperasi masih menghadapi stigma masa lalu yang tidak adil karena hanya dikategorikan dalam usaha skala kecil. “Masyarakat menganggap wajar Jika ada koperasi yang bisnisnya hanya main di skala kecil bahkan mandeg sekalipun.   Tapi jika ada koperasi mampu mendulang bisnis miliaran bahkan trilunan rupiah, biasanya dicurigai sebagai usaha rentenir, abal-abal atau sebutan negatif lainnya yang tidak simpatik,” kata Rully lagi.  Bagi koperasi yang kebal terhadap sinisme tersebut, masih kata Rully, biasanya bakal sukses dan besar seperti halnya KSP SB. Pada bagian lain Rully mengingatkan KSP SB tidak lengah dengan tuntutan teknologi berkemban dewasa ini, yaitu pengembangan fintech sebagai bagian dari disrupsi digital.   

Antisipasi Tren Digital

Menjawab tuntutan tersebut, Iwan Setiawan mengatakan rakor yang digelar ini memang mengacu pada upaya mengantisipasi tren digital dalam bentuk varian produk baru, antara lain KSP SB segera memasuki layanan simpan pinjam digital. Menurut dia, dalam upaya menyiasati tuntutan pasar yang ketat, KSP SB segera menurunkan jasa simpanan guna lebih meningkatkan penyaluran pinjaman yang jasanya juga otomatis turun. Pada kesempatan itu, Ketua Pengurus KSP SB Vini Noviani menambahkan selain upaya konsolidasi, Rakornas juga akan melahirkan kesepakatan target simpanan dan pinjaman di seluruh cabang. Dia optimistis perekonomian nasional di tahun 2020 akan lebih baik, setidaknya tetap bertahan di pertumbuhan 5 persen.

“Tahun ini kami targetkan buka 20 cabang baru KSP SB dan perluasan berapa wilayah atau regional yaitu di Jawa Timur dari dua regional jadi tiga regional, Jawa Tengah dari satu menjadi dua regional dan DKI Jakarta dari tiga menjadi lima regional,” tutur Vini seraya menambahkan pada 2020 ini KSP SB mematok pertumbuhan aset 20 persen. Adapun launching produk baru KSP SB berbasis digital, tandas Vini, akan digelar pada Maret 2020 nanti bertepatan dengan Rapat Anggota Tahunan KSP SB.  (Irm)

Exit mobile version