JAKARTA—-Mewarisi bakat dan mencontoh Sang Bunda menjadi piawai memasak. Demikian yang menjadi latar belakang Sofrina Mahdi mengundurkan diri dari pekerjaan dan terjun ke dunia wirausaha.
Hanya saja Sang Bunda cenderung introvert, Sofrina justru ekstrovert membuat dia mampu menjalin komunikasi dengan banyak orang, modal dia membangun kuliner masakan Minang dengan brand Tole’s yang diambil dari suaminya yang berasal dari Jawa. Sofrinanya dan ibunya memang berasal dari Ranah Minang.
“Kami menawarkan masakan rendang, dendeng garing, kering kentang, paru garing, rendang paru basah, rendang paru kering, rendang ayam kampung, rendang limpa.,” ujar dia.
Sofrina memulai usahanya pada 2014 hanya dengan modal tidak sampai sejuta rupiah. Selain pelayanan lewat daring atau pesan lewat telepon, dia juga mempunyai warung di depan rumahnya di kawasan Pasarminggu.
Produk rendangnya dimasak sesuai dengan lidah orang Jakarta yang cenderung menyukai rendang yang manis dan bukan asin seperti orang Minang asli. Sekalipun rendangnya berwarna hitam, tetapi dibuat dengan campuran gula merah.
Sofrina membuat masakananya fresh, kiat untuk bisnis kuliner itu selain rasanya enak, juga harus memperhatikan kebersihan dan pelayanan yang tepat waktu.
Hasilnya, produk masakannya disambut oleh pasar, terutama rendang yang dijual per pak Rp140 ribu (setengah kilo). Rata-rata omzetnya mencapai Rp15 juta per bulan. Pada musim tertentu seperti Hari Raya Lebaran, Lebaran Haji dan Akhir tahun, rendang bisa terjual hingga 300 kilogram.
“Sayangnya pada pandemi penjualan turun. Warung di depan rumah untuk sementara ditutup. Praktis mengandalkan daring mellaui Go Food,” ucap Sofrina.
Produk kulinernya mendapatkan pembeli hingga Jerman. Ada orang Indonesia yang membeli untuk anak-anaknya yang kuliah di sana. Ada juga pembelian masakan kering kentang ke negeri jiran.
“Ke depannya, kami berencana untuk memperluas pasar dengan menambah reseller,” kata Sofrina yang dibantu oleh dua karyawan ini (Irvan Sjafari).