hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Smartphone Tiarap di India

BELUM pernah saya melihat Jakarta sesenyap ini. Jalanan sepi tanpa lalu lalang. Pusat-pusat keramaian ditutup. Bahkan ketika Lebaran pun tak pernah sesenyap ini. Tapi, tak cuma Jakarta. Semua kota besar dan kecil di Tanah Air nyaris mirip kota mati. Begitu pula dengan kota-kota di luar negeri. Salah satu yang menarik buat saya adalah India, negara berpenduduk padat dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.

Lockdown  21 hari di India, yang tampaknya tak terencana dengan baik, berdampak cukup serius. Upaya mencegah penularan virus corona itu ternyata ikut mencegah produksi dan penjualan smartphone. Untuk sementara. smartphone asal Cina penguasai market share di India harus menghentikan kegiatannya.

India merupakan basis produksi raksasa smartphone dunia. Pabrik Samsung, LG dan Foxconn yang memproduksi ponsel di India tutup sesuai aturan pemerintah. Pasar ponsel pun ikut tergencet. “Dalam skenario terburuk, pasar smartphone India bisa anjlok 4,2% di 2020,” tulis sebuah biro riset. 

Xiaomi membenarkan, fasilitas produksi, kantor dan toko mereka di India ditutup. Demikian pula kantor dan toko Xiaomi. Vivo yang juga punya pabrik di India melakukan hal yang sama. Rakasa smartphone asal Cina lainnya, Oppo, stop produksi di Negeri Sungai Gangga. Semua karyawan bekerja dari rumah (work from home), seperti yang kini berlaku di negeri kita.

Harry Tjahjadi

Cipinang Kebembem, Jakarta Timur

pasang iklan di sini