octa vaganza
Wisata  

Skenario “New Normal”, Museum Kota Bandung Siapkan Museum Virtual

BANDUNG—-Pandemi Covid-19 tidak membuat kesibukan tim museum Kota Bandung berkurang.  Menurut Ketua Tim Pendirian Museum Kota Bandung selama pandemi pihaknya melakukan koreksi data dan  meneruskan mengisi ruang di gedung depan.

“Kami berharap begitu pandemi berakhir, gedung depan sudah terisi penuh. Pengunjung bisa menikmati sejarah Kota Bandung di gedung depan ketika “new normal” berlangsung,” ujar Hermawan ketika dihubungi Peluang, Rabu (27/5/20).

Skenario lain kalau pandemi masih berlangsung Museum Kota Bandung berharap menerapkan aturan jumlah pengunjung dengan sop yang berlaku sesuai anjuran pemerintah.

Kalau  masih berisiko lanjut Hermawan, pihaknya siap menjalankan skenario lain, yaitu  program Virtual Museum. Program ini sebenarnya sudah  direncanakan jauh sebelum pandemi. Program ini menjadi bagian dari cara pengunjung Museum tidak harus hadir secara fisik ke Museum.

Dengan adanya pandemi ini program Virtual Museum menjadi kebutuhan mendesak. Pihaknya juga  harus menyiapkan banyak hal diantaranya yang terpenting dana.

“Moga-moga program virtual museum ini bisa kita realisasi bukan hanya dalam masa pandemi, tapi bagian dari plan awal Museum Kota Bandung,” kata alumni Jurusan Seni Rupa ITB ini.

Virtual Museum bukan hanya memindahkan materi pamer tetapi juga membuat program melalui you tube, interview nara sumber, pertunjukan pendek dan lain-lain yang bisa dinikmati melalui tenologi virtual.

Sebagai catatan rata-rata pengunjung rata-rata ke Museum Kota Bandung sekitar 2500-an per bulan. Kecuali ada rombongan khusus. Kalau ada event bisa mencapai  3500-an pengunjung. Itu dalam kondisi museum dengan 2 ruang pamer.

“Kalau gedung terisi penuh pengunjung akan melonjak tinggi,” pungkas Hermawan (Irvan Sjafari).

Exit mobile version