Peluang News, Jakata – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengamankan sebanyak 1.883 bal pakaian bekas atau balpress dari dua lokasi, yakni Kota Bandung dan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar), hari ini, Selasa (6/8/2024).
Tak hanya jajaran Bareskrim, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan dan jajaran Satgas Importasi Ilegal juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyampaikan, pengamanan terhadap ribuan bal pakaian bekas ini merupakan hasil dari kerja sama antara pihaknya, Bareskrim Polri, Ditjen Bea Cukai, dan sejumlah stakeholder atau pihak-pihak terkait.
Menurutnya, alasan diamankannya pakaian-pakaian bekas tersebut dikarenakan tidak memenuhi aturan atau regulasi yang berlaku di tanah air.
“Berdasarkan hasil tindakan tersebut keseluruhan nilai barang diperkirakan mencapai sebesar Rp46.188.205.400. Keseluruhan barang ini tidak memenuhi kepatuhan dalam importasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/8/2024).
Ia mengatakan, ribuan bal pakaian bekas tersebut masuk dari berbagai negara di Asia, termasuk sejumlah negara di Asia Tenggara, Cina, dan Asia Selatan.
Selain mengamankan atau menyita ribuan balpress itu, Zulhas juga mengajak agar masyarakat dapat membeli barang-barang yang legal atau jelas izin masuknya.
Sebab, menurutnya, setiap pakaian yang masuk ke Indonesia pasti terdapat pajak atau biaya yang harus dibayarkan.
“Jadi, misalnya bapak ibu belanja beli kaos dari luar negeri 60.000 dapat tiga, karena kan tiap kaos masuk itu bea Rp60 ribu masuk ke negara. Kalau kita beli baju kaos Rp50 ribu di mall dari luar jangan bangga, itu pasti masuknya tidak benar,” terang Zulhas.
Untuk itu, ia menegaskan dan mengajak agar seluruh pihak termasuk masyarakat dapat terus berperan aktif dan bekerja sama agar bisa memberantas barang-barang impor ilegal di tanah air.
“Keinginan kita nanti di pemerintahan baru ya kita ingin ekonomi kita ini bisa tumbuh 8 persen. Karena kalau ini kita tidak dibereskan tentu tidak akan mudah untuk mencapai 8 persen itu. Tetapi kalau ini kita bereskan, pasti industri kita paati akan tumbuh, pusat-pusat perdagangan kita akan tumbuh, UMKM kita juga pasti akan tumbuh,” tuturnya.