hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
UMKM  

Sinergi Kementerian UMKM dan Kemendag Perkuat Perlindungan UMKM: 1.300 Brand Lokal siap gantikan produk impor ilegal

Sinergi Kementerian UMKM dan Kemendag Perkuat Perlindungan UMKM: 1.300 Brand Lokal siap gantikan produk impor ilegal
Menteri UMKM Maman Abdurrahman (batik) dan Mendag Budi Santoso (baju putih) sepakat perkuat perlindungan UMKM hadang impor ilegal, Senin (17/11)/dok.peluangnews/HO-humas umkm

PeluangNews, Jakarta – Sinergi Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pelindungan dan pemberdayaan UMKM sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan UMKM menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Kementerian UMKM bersama Kementerian Perdagangan ingin memastikan optimalisasi pemberdayaan dan pelindungan bagi UMKM agar bisa tumbuh lebih cepat, berdaya saing, dan benar-benar menjadi tuan di negara sendiri,” ujarnya usai bertemu Menteri Perdagangan di Jakarta, Senin (17/11).

Langkah ini menjadi tindak lanjut arahan Presiden mengenai penertiban peredaran pakaian bekas impor ilegal. Pemerintah, kata Maman, berupaya menjaga keberlangsungan usaha dengan mengedepankan substitusi produk lokal.

“Kami mendorong kebijakan yang komprehensif agar para pengusaha—baik pedagang thrifting, UMKM, maupun produsen lokal—tetap bisa menjalankan usahanya. Mereka adalah pengusaha dalam negeri yang harus kita lindungi,” tegasnya.

Sebagai bukti komitmen, Kementerian UMKM telah mengonsolidasikan sekitar 1.300 brand lokal untuk menggantikan produk impor bekas ilegal.

“Kami berharap proses substitusi ini bisa dipercepat,” kata Maman.

Pemerintah juga menegaskan penertiban tidak hanya berlaku bagi pakaian bekas impor, tetapi juga untuk berbagai produk impor lain—termasuk dari Tiongkok—yang dinilai mengganggu pasar UMKM.

“Produk-produk impor yang mengganggu keberlangsungan UMKM juga akan kami tertibkan,” ujarnya. “Fokus kita jelas: melindungi dan menguatkan kepentingan domestik.”

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa sinergi dua kementerian ini bertujuan mendorong UMKM naik kelas. Salah satunya melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (UMKM BISA Ekspor) yang diinisiasi Kemendag.

“Kami terus menyelaraskan kebijakan untuk memperkuat daya saing UMKM melalui kolaborasi program-program yang ada. Perspektif kebijakan kedua kementerian terus disinergikan agar lebih berpihak pada pertumbuhan UMKM,” ujar Mendag Budi. (RO/Aji)

Baca Juga: Sudah Saatnya Industri Tekstil Indonesia Gunakan Teknologi Hijau

pasang iklan di sini