hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Sikap Mental Seorang Wirausahawan

Entrepreneur/wirausahawan akan kerap berhadapan dengan kondisi tertentu. Kondisi yang tidak dihadapi oleh ‘orang gajian’. Untuk itu, dibutuhkan sikap mental yang tegar dan militan.

BERBAGAI persiapan perlu dilakukan sebelum mulai membuka usaha. Dari hitungan kelayakan teoritis ini itu hingga kesiapan mental. Terjuni dunia ini dengan sepenuh hati. Total. Jangan tanggung-tanggung. Bisakah? Bisa. Syaratnya, Anda berdiri dengan kepala tegak, dengan kedua kaki Anda. Tumbuhkembangkan dalam diri beberapa sikap mental penting berikut ini.
1. Siap menghadapi ketidakpastian. Jika Anda memutuskan jadi wirausahawan, sangat penting menyiapkan mental untuk menghadapi ketidakpastian. Seorang pengusaha akan senantiasamenjumpaiberbagai situasitidakpasti, termasuktak pastinya pemasukan (income) usaha dari hari ke hari. Tingkat ketidakpastian berbeda-bedauntuksetiap jenis usaha. Pada usaha warung kelontong/warung makan tentu saja tingkat ketidakpastiannyalebih rendah daripada usaha atau proyek seperti event organizer, wedding organizer atau jasa desain grafis, yang sifatnya temporer.

  1. Pantang bilang ‘tidak bisa’. Seorang wirausahawan mengatakan, salah satu prinsip yang dianutnya dalam hal melayani pelanggan adalah pantang mengatakan ‘tidak bisa’. Misalnya, ketika pelanggan datang untuk menyewa, sedangkan semua truk angkutannya sedang terpakai. Lalu? Dia tak boleh menolak. Jangan menolak, dengan alasan apa pun. Dengan cepat dia ambil keputusan menyewa truk milik orang lain.Semata-mata agarpengiriman barang milik pelanggan tertanggulangi.

Dalam banyak bidang usaha lain, hal seperti ini sering terjadi. Apalagi pada saat awal usaha anda berdiri,dengan segala keterbatasanannya. Seringkali pelanggan datang untuk meminta layanan yang berada di luar kemampuan anda saat itu. Anda dihadapkan padasituasi dilematis: menerima atau menolak pelanggan tersebut. Jika anda menolaknya, pelanggan tersebut akan pergi dan tidak akan pernah kembali.Anda dan usaha anda dianggap tidak bonafid.

  1. Bernyali ngambil risiko. Entrepreneurship/kewirausahaan erat kaitannya dengan kesiapan mengambil risiko. Anda dituntut punya nyali dalam arti berani mengambil risiko yang telah anda perhitungkan.
  2. Siap kerja lebih keras, tekun, dan sabar. Dalam merintis usaha baru, mutlak dibutuhkan ketekunan dan kesabaran ekstra. Di setiap usaha baru, hal-hal yang sudah diperhitungkan sebelumnyasering berjalan tidak sesuai dengan harapan. Atas proses logis tahapan kerja A dan B dan C kita pikir bakal diikuti dengan keluaran D. Nyatanya tak selalu demikian. Maka,pada beberapa bidang usaha tertentu,dibutuhkan kesabaran dan ketekunan di atas rata-rata.

Bekerja lebih keras juga merupakankeharusan alami dalam memulai usaha baru. Selain bekerja keras, anda juga dituntut bekerja cerdas. Anda mungkin harus bekerja sampai larut. Siang hari digunakan untuk aktivitas yang berhubungan dengan relasi atau pelanggan, malamnya untuk merencanakan arah bisnis anda selanjutnya. Sebagai wirausahahan, anda kudumenyiapkan diri bekerja 24 jam.

  1. Banggalah akan usaha Anda. Sebagai wirausahawan, anda harus bisa menyeimbangkan antara tampil high-profile dan low-profile. Sesekali performa anda juga harus high-profile untuk meyakinkan relasi dan pelanggan. Terlalu sering ‘mendiskon diri sendiri’ bisa membuat anda kelihatan tidak cukup pe-de. Jika sudah begini, pastisulitberharap relasi/pelanggan percaya bahwaandadan bisnis anda kredibel, bukan?●(Nay)