DIDIRIKAN Ny Rakhmat Sulistyo, seorang ibu yang mahir meracik tanaman herbal menjadi jamu. Usahanya berawal di Yogyakarta. tahun 1941 ia berhasil membuat ramuan Jamu Tujuh Angin, yang kini dikenal sebagai Tolak Angin. Keluarga itu mengungsi ke Semarang. Dia membawa salah satu cucunya yang kini memimpin Sido Muncul, Irwan Hidayat.
Ketika berusia 73 tahun, tahun 1970, Ny Rakhmat memutuskan memberikan Sido Muncul seutuhnya kepada orangtua Irwan. “Sido Muncul masih kecil sekali enggak ada apa-apanya. Cuma ada pabrik berukuran 700 meter termasuk untuk tempat tinggal kecil. Utangnya saat itu Rp46 juta,” ujar Irwan. Penjualan hanya Rp800 ribu per bulan. Ide brilian menghasilkan pil kewanitaan bernama Pil Amor. Omzetnya dalam waktu 2 bulan jadi Rp12 juta, jadi dalam 6-7 bulan, utang Rp46 juta lunas,” tutur Yoseph Irwan Hidayat
Pada 2006, Irwan punya ide 2 iklan. Yakni iklannya Anna Maria, saat Roy Marten ditangkap. Sale Sido Muncul naik 2 kali lipat. Kedua, ide menggunakan Mbah Marijan. Sale Energi Drink (Kuku Bima Energi) 6 bulan pertama Rp15 juta, semester keduanya rata-rata Rp60 juta,”
Irwan juga heran kenapa omzetnya bisa meningkat drastis. Dia menjawab sendiri: itu sebuah keberuntungan. “Jalan Tuhan itu lain dari pikiran orang pintar. Makanya ya saya lebih setuju bahwa orang bisa hebat itu 99 persen karena keberuntungan,” ujar Irwan. Buktinya, ia melakukan penelitian, mencari referensi, hingga membentuk Public Relation (PR) department. Setelah 27 tahun berjuang, Irwan baru memetik hasilnya.●