Keberhasilan meningkatkan jumlah aset dan SHU pada 2017 membuat pengurus Koperasi Karyawan Wijaya Karya berkeyakinan melaksanakan program meningkatkan kualitas hidup anggotanya. Salah satu program yang bakal diluncurkan adalah perumahan untuk anggota.
SEMANGAT penuh optimis terasa di tengah Rapat Anggota Tahunan Koperasi Karyawan Wijaya Karya (Kokar Wika) yang digelar di Jakarta 3 Mei lalu. Ketua Pengurus Kokarwika Ade Wahyu mengumumkan sejumlah hasil menggembirakan yang diraih sepanjang tahun buku 2017.
Dari sebanyak 9 lini bisnis yang jadi andalan koperasi ini, tiga besar diantaranya mencetak pendapatan usaha tertinggi. Ketiganya adalah Penyewaan peralatan konstruksi senilai Rp46,725 miliar, Penyewaan kendaraan Rp40,367 miliar dan pendapatan kantin Rp8,106 miliar. Total pendapatan usaha sepanjang tahun 2017 mencapai Rp 113,813 miliar, di luar pencapaian itu Kokarwika masih meraih pendapatan dari saham di beberapa perusahaan yang tergabung dalam grup perusahaan PT Wijaya Karya Tbk antara lain PT Wika Gedung dan PT Wika Aspal. Dengan pencapaian kinerja yang masih terbilang lumayan di tengah kondisi ekonomi yang tengah melamban, Kokarwika berhasil membukukan total aset sebesar Rp388,326 miliar, naik 12,9% dibandingkan 2016 sebesar Rp338,199 miliar. Sedangkan pencapain Sisa Hasil Usaha (SHU) yang biasanya selalu ditunggu oleh segenap anggota juga mencatat peningkatan menggembirakan yaitu Rp21,550 miliar atau naik 9,02% dibanding tahun lalu Rp19,767 miliar. Saat berbincang dengan PELUANG, Ade Wahyu mengungkapkan keberadaan Kokarwika semakin dirasakan manfaatnya oleh anggota yang notabene adalah karyawan PT Wijaya Karya Tbk. Hal itu terlihat dari tingginya partisipasi terhadap koperasi sehingga lini bisnisnya pun tumbuh dari semula hanya simpan pinjam, kini sudah mempunyai beragam lini bisnis, mulai dari penyewaan peralatan konstruksi, penyewaan kendaraan, ATK dan seragam, foto kopi, minimarket, kantin, kafe dan resto hingga penyewaan properti. Selain memiliki saham pada beberapa perusahaan yang masih bergabung dalam Grup PT Wijaya Karya Tbk, Kokarwika juga memilik perusahaan anak, yaitu PT Kawasan Industri Serang Timur. Dengan sejumlah keberhasilan itu, implikasinya harus dirasakan oleh segenap anggota. Lantaran itu, Ade menegaskan program koperasi ke depan adalah tidak sekadar meningkatkan kesejahteraan anggota, juga perbaikan kualitas hidup mereka. Di antaranya kata pria kelahiran Palembang 30 September 1974 ini, koperasi merencanakan mendirikan sebuah bisnis properti untuk membantu anggota (karyawan) yang berusia muda, yang membutuhkan perumahan.
“Lebih dari 30 persen karyawan kita anak muda, yang umurnya di bawah 30 tahun. Anak-anak muda ini mempunyai kebutuhan yang mendesak, yaitu perumahan. Jadi kita mencoba nanti bergerak di bidang reality property, tetapi captive market. Kita bekerja sama dengan dana pensiun, kita bangun perumahan bersama dana pensiun,” tutur Ade. Selain usaha properti, Ade juga merencanakan untuk membuka anak perusahaan baru guna menunjang lini bisnis yang sudah ada. Lini bisnis penyewaan alat misalnya, akan dijadikan perusahaan baru agar bisa lebih besar dan dapat menjangkau pekerjaan di luar perusahaan induk. Ade Wahyu optimistis perkembangan Kokarwika ke depan bakal semakin besar lantaran kuatnya dukungan dari perusahaan (PT Wika). Dukungan itu antara lain memberikan peluang usaha di bidang penyewaan peralatan maupun sewa kendaraan. “Dukungan dari manajemen sudah baik. Kalau dulu tegas sekali, kalau ada jajaran atas yang pakai mobil sendiri bukan dari koperasi diberhentikan dari jabatan. Uang yang dikelola ini kan dari kita, oleh kita dan untuk kita.” Pungkas Ade. (Van/red)