PeluangNews, Jakarta – Shell Indonesia sepakat membeli base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni 100.000 barrel dari Pertamina Patra Niaga.
Kesepakatan tersebut merupakan hasil negosiasi antara kedua perusahaan yang dilakukan melalui skema business to business (B2B).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hal tersebut
saat ditemui di Sheraton Gandaria City, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
“Kurang lebih 100.000 barrel ya,” kata Yuliot.
Menurut dia, Pertamina dan Shell pun telah sepakat untuk melakukan penyerahan BBM tersebut pada 24 atau 25 November 2025.
“Ini direncanakan, tanggal 24 atau 25 ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell,” ujarnya.
Sebelum ini, Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengemukakan, pasokan BBM untuk Shell akan kembali tersedia dalam waktu dekat. Bahkan, diperkirakan SPBU Shell sudah bisa melayani pembelian BBM pada akhir November ini.
“Harusnya, kalau dari info yang ada, akhir bulan ini (BBM SPBU Shell tersedia lagi),” kata Laode di Kompleks DPR RI, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diberitakan, stok BBM pada SPBU swasta memang mengalami gangguan sejak akhir Agustus 2025, setelah kuota impor para badan usaha tersebut habis.
Pemerintah pun mendorong SPBU swasta untuk memasok base fuel dari Pertamina dengan skema B2B.
Dengan Shell sudah memasuki tahap final, maka negosiasi pengadaan BBM antara SPBU swasta dengan Pertamina sudah berjalan baik.
Pertamina sudah lebih dulu mencapai kesepakatan dengan PT Aneka Petroindo Raya (SPBU BP) dan PT Vivo Energy Indonesia (SPBU Vivo). Masing-masing badan usaha tersebut sudah membeli 100.000 barrel BBM dari Pertamina Patra Niaga.
Di pihak lain, ExxonMobil (SPBU Mobil) belum mengajukan pembelian BBM Pertamina lantaran masih memiliki stok.[]
