Daniel L Bakkara lahir di Pematang Siantar pada Mei 1981. Bergabung di KMM sejak 22 Juni 2009. Apa yang membuatnya tertarik untuk setia berkarya di KMM?
Daniel melihat sejumlah hal. Pertama, menurut dia, dari waktu ke waktu KMM selalu berbenah yang muaranya tentu pada kesejahteraan anggota. Kedua, terbukanya peluang meniti karir untuk siapapun dan pada posisi apapun. Dan ketiga, di KMM mekanisme pemberian reward bagi pengelola yang berprestasi dijalankan dengan fair. “Bagi saya, KMM itu adalah keluarga. Ada kehangatan dan kepedulian,” ujarnya.
Itulah yang membuatnya menjadi bagian dari KMM adalah hal yang sangat berharga di tengah dunia yang semakin egois.
Sebelum di KMM, Daniel sempat bekerja di PT London Sumatera (Sumsel) dan KSU Palomak.
Berbicara tentang upaya pengembangan kompetensi SDM perkoperasian, menurut dia pemerintah, dalam hal ini Dinas Koperasi UKM harus terlibat aktif dan lebih intens menyelenggarakan kegiatan pelatihan koperasi.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing koperasi? Menurut dia, tak ada hal lain yang lebih penting daripada menjamin pelayanan prima kepada anggota dan seluruh stakeholdernya. “Kita harus bisa memetakan kebutuhan anggota. Satu produk tak mungkin bisa mengakomodir seluruh kebutuhan anggota. Itu sebabnya KMM mengeluarkan produk – produk yang lebih spesifik seperti, Simpanan Pendidikan, Simpanan Hari Tua, Simpanan Wisata Rohani.”
Dalam menjalani hidup, Daniel yang mengidolakan Buya Ahmad Syafii Maarif itu memegang teguh prinsip setia dalam proses. “Tak ada yang sampai ke garis finish jika tidak dimulai dari langkah pertama.”