Peluang News, Jakarta – Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tinggal beberapa hari lagi membuat suhu politik semakin tinggi. Ketidaknetralan Presiden Joko Widodo yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, penggunaan fasilitas negara, menjadi alasan-alasan mundurnya beberapa pejabat negara.
Pejabat negara yang sudah resmi mundur dari posisi mereka diawali dari Mahfud MD. Dia mundur dari jabatannya sebagai menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan. Mahfud mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) karena ikut kontestasi pilpres.

Sebagai cawapres nomor urut 3 yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai capres, Mahfud ingin fokus berkampanye. Selain itu ia tidak ingin terjadi konflik kepentingan.
Berselang mundurnya Mahfud, disusul oleh Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani. Dia mundur karena mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan secara tertulis kepada wartawan Rabu (31/1/2024) malam.
Menyusul mereka, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat (2/2/2024), menyatakan mundur sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina. Keputusan mundur ini disampaikan Ahok melalui akun Instagram miliknya, @basukibtp.
Dalam akun bercentang biru tanda terverifikasi itu, Ahok mengunggah tiga buah foto. Foto pertama, tampak mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sedang menunjukkan surat bukti tanda terima pengunduran dirinya. Foto kedua surat tanda terima, dan di foto ketiga, Ahok menunjukkan surat pengunduran dirinya yang diteken di Jakarta, 2 Februari 2024.
“Foto tersebut adalah bukti tanda terima surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024,” tulis Ahok.
Setelah mundur, Ahok menyatakan akan mendukung serta ikut mengampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. “Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya,” tegasnya.
Kabar Ahok mundur sudah beredar sejak sepekan lalu. Ahok dikabarkan akan mundur lantaran akan turun mengampayekan Ganjar-Mahfud. Ahok dikabarkan akan ikut dalam kampanye akbar yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Sabtu 3 Februari 2024.
Sebelum pejabat-pejabat itu resmi mundur, beberapa nama yang diisukan akan mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono. Isu muncul setelah Faisal Basri, ekonom di Institut for Development of Economics and Finance (INDEF), meminta menteri-menteri kabinet Presiden Jokowi mundur. Alasannya, masyarakat kecewa dengan kebijakan pemerintah Jokowi yang dianggap merugikan, serta dugaan keberpihakan pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. (Yth)