
Peluang News, Jakarta – Kereta Cepat Whoosh mengungkapkan, pihaknya telah melayani sekitar enam juta penumpang selama beroperasi.
Adapun bulan Oktober ini merupakan titik balik tolak ukur dalam perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang telah beroperasi selama satu tahun hingga akhir Oktober 2024.
Sebagai operator Whoosh, KCIC menerangkan, Whoosh memiliki sejumlah komitmen atau kinerja yang menjadi bagian dari upaya untuk terus meningkatkan volume dan menjadikan whoosh sebagai transportasi yang memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat.
Adapun sejumlah komitmen atau kinerja tersebut yang pertama yaitu meningkatkan aksesibilitas dan integrasi antamoda.
“Untuk mempermudah mobilitas masyarakat menuju stasiun Whoosh, KCIC akan terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk meningkatkan integrasi antar moda dan penambahan aksesibilitas yang lebih luas bagi penumpang,” kata Corporate Secretary
PT KCIC, Eva Chairunisa di Jakarta, Rabu (23/10/2023).
Dari yang sebelumnya sudah terintegrasi dengan LRT Jabodebek, Stasiun Halim kini sudah dilengkapi berbagai moda lainnya seperti Bus Transjakarta, Shuttle tujuan bandara Halim dan Soekarno Hatta serta area khusus layanan Taksi serta kendaraan online.
Bagi pengguna kendaraan pribadi dapat menggunakan exit tol Jakarta-Cikampek KM 1+842 dan melalui jl. DI Pandjaitan.
Sedangkan untuk Stasiun Padalang, Whoosh telah terintegrasi dengan Stasiun KAI untuk KA Feeder Kereta Cepat dan Commuter Line Bandung Raya.
Bahkan, saat ini telah tersedia juga Bus Trans Metro Pasundan menuju Alun-Alun Bandung, serta Shuttle gratis menuju kawasan Kota Baru Parahyangan. Pengguna kendaraan pribadi dapat menggunakan exit tol Padaleunyi KM 121 yang terhubung dengan jl. Panaris.
“Sementara untuk Stasiun Tegalluar Summarecon saat ini masyarakat dapat menggunakan Bus Damri menuju kota Bandung dan Shuttle gratis menuju kawasan Summarecon Bandung,” jelas Eva.
“Para pengguna kendaraan pribadi dapat menggunakan akses Jembatan Cibiru Hilir yang terhubung dengan kawasan Gedebage dan Summarecon Bandung,” imbuhnya.
Kemudian, layanan transaksi tiket Whoosh saat ini juga dapat dilakukan melalui beragam aplikasi seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. Dalam waktu dekat transaksi juga akan dapat dilakukan melalui agen perjalanan wisata.
“Bahkan, untuk para pengguna rutin KCIC juga telah menerbitkan kartu langganan Whoosh atau Frequent Whooser Card yang dapat dibeli di Stasiun Halim, Padalarang dan Tegalluar Summarecon,” terangnya.
Lalu, Whoosh juga terus melakukan peningkatan bisnis non fare box serta kerja sama strategis dengan berbagai mitra bisnis.
Adapun bentuk-bentuk bisnis Non-Fare Box KCIC meliputi penyewaan area komersial, Hak penamaan stasiun, periklanan, mobility hub hingga pengelolaan parkir di sekitar stasiun Whoosh.
Hingga saat ini, setidaknya terdapat 80 mitra yang telah bekerjasama untuk penyewaan area komersil di berbagai stasiun KCIC. Keberadaan tenan tersebut juga meningkatkan kenyamanan penumpang saat berada di stasiun.
Tak hanya itu, Whoosh juga berkomitmen untuk mendukung sektor pariwisata agar menarik minat masyarakat menggunakan Whoosh.
“Dalam hal ini, KCIC berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri wisata, yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata di sepanjang rute Whoosh guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.