Sesuai Arahan Presiden Jokowi, Seluruh Visi dan Misi Prabowo Masuk Dalam RAPBN 2025

Ilustrasi Kantor Kemenkeu | Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu, seluruh visi dan misi Prabowo masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

“Pak Jokowi arahannya jelas, masukkan semua visi-misi presiden terpilih ke dalam APBN 2025. Ini yang kita kerjakan. Kita kerjakan bersama antara pemerintah dengan DPR,” ujar Febrio dalam diskusi bersama Institute For Development of Economics and Finance (indef) di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Dia menjelaskan RAPBN 2025 menjadi sangat spesial karena merupakan RAPBN transisi yang dibuat oleh pemerintahan Presiden Jokowi untuk pemerintahan presiden terpilih 2025.

Di dalam proses penyusunannya, Kemenkeu berkomitmen untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Dengan tidak terdisrupsinya proses ekonomi di dalam RAPBN, lanjut dia, hal ini tentunya akan baik bagi perekonomian Indonesia di 2024 maupun 2025.

Febrio berharap proses transisi menuju APBN 2025 dapat berjalan dengan baik. Pemerintah juga terus mengupayakan komunikasi dengan DPR RI dapat terus dijaga dengan baik.

“Proses ini tentu membutuhkan komunikasi dan konsultasi yang semakin intensif. Kita berharap bahwa transisi ini tentu se-smooth mungkin dan tidak menimbulkan disrupsi,” katanya.

Dia memastikan disiplin fiskal akan terus berlanjut, termasuk komitmen untuk menjaga defisit APBN di bawah 3% untuk masa pemerintahan baru.

Antisipasi merupakan kunci di dalam penyusunan RAPBN. Selain disiplin fiskal, aspek prudent dari sisi kebijakan fiskal juga harus selalu dijaga.

Sebelumnya pada Senin (24/6), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkan kesepakatan sementara antara pemerintah dengan Panja Banggar) DPR mengenai postur makro fiskal 2025.

Sejauh ini, asumsi pertumbuhan ekonomi yang disepakati untuk tahun 2025 yaitu antara range 5,1-5,5%. Kemudian inflasi 1,5-3,5%, nilai tukar rupiah Rp15.300-15.900 per dolar AS, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun 6,9-7,2%, harga minyak 75-85 dolar AS per barel, lifting minyak 580-605 ribu barel per hari, lifting gas bumi 1.003-1.047 juta barel per hari.[]

Exit mobile version