hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Sesmenkop Serap Aspirasi UKM Lembang

LEMBANG-–Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Rully Indrawan mengunjungi pelaku UKM sektor pariwisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kunjungan itu bertujuan untuk menyerap aspirasi UKM  yang terdampak pandemi Covid-19.  Selain itu Ruli juga pembina Koperasi Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung Barat (KOPPABAR).

Dia berdiskusi langsung dengan sejumlah pelaku UKM Kopi untuk menentukan solusi pemulihan ekonomi usaha kecil.

Kedatangan Rully disambut Ketua DPRD KBB, Kepala Cabang PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Cimahi Neneng Yani Andriani, Kepala Cabang PNM Bandung Umar Luthfi, satgas Lembaga Pengelola Dana Bergulir ( LPDB KUMKM ) Wilayah Jabar Amar Agus Taufik, serta belasan pelaku UKM Kopi Lembang.

“Pemerintah menyiapkan anggaran Rp600 triliun. Salah satunya program bantuan sektor produktif sepeti UKM, melalui relaksasi pinjaman, stimulus pinjaman, pinjaman bunga rendah, atau insentif pajak,” papar Ruli, Senin (15/6/20). 

Staf pengjara Ikopin ini juga menyampaikan sejak Februari pemerintah sudah melakukan berbagai upaya penyelamatan seperti dikeluarkannya Inpres 4/2020, Perpres, hingga PP 23/2020 terkait pemulihan ekonomi. Termasuk juga semua kegiatan di kementerian difokuskan kepada tiga hal yakni kesehatan, jaring pengaman sosial dan ekonomi.

Rully mengatakan, mayoritas pelaku UKM dalam kondisi lumpuh sehingga suntikan bantuan modal menjadi prioritas mereka agar kembali bisa menjalankam usahanya.

Pelaku UKM bisa mengakses bantuan melalui lembaga perbankan atau non perbankan seperti Permodalan Nasional Mandiri (PNM), dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

“Artinya pemerintah tidak diam, semoga langkah-langkah yang disiapkan bisa membantu mereka,” ujarnya seperti dilansir Ayobandung.

Ditempat sama, Ketua DPRD KBB, Rismanto mengaku pemerintah daerah juga sudah menyiapkan mekanisme proses pemulihan ekonomi. 

Salah satunya adalah membantu pelaku UKM yang terdampak COVID-19. Saat ini masih menunggu juklak dan juknis agar mekanisme bantuan tersebut aman dari berbagai aspek maupun administrasinya. 

“Sumbernya dari anggaran refocusing senilai Rp224 miliar itu, cuma untuk nilai recovery bagi UKM ini detailnya ada di gugus tugas,” ucapnya.

Seorang pemilik UKM Kopi Luwak Sawarga, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, KBB, Suyud Pribadi menyampaikan, selama tiga bulan terakhir usahanya berdarah-darah dan terpaksa harus tutup. 

“Tujuh pekerjanya dirumahkan sementara karena tidak sanggup untuk menggaji. Tempat usahanya pun kini tidak terawat karena selama pandemi dibiarkan kosong,” ungkapnya,

Dia mengklaim semua pelaku UKM di Lembang sangat terpukul karena Covid-19. Harapan agar pemerintah memberikan bantuan stimulan permodalan sampai sekarang tidak pernah ada, padahal pendataan oleh Dinas UKM KBB sudah dilakukan sejak Maret.

Suyud mengatakan, ketika memasuki new normal pihaknya terkendala dengan bahan baku yang harus dibeli dari petani di masa panen raya untuk melanjutkan usaha,

Modal untuk membeli bahan baku tidak ada, sementara petani menuntut kopi mereka dibayar kontan karena butuh uang dan untuk membayar para pemetik. Dia ingin bantuan di luar skema perbankan, seperti dimulai tiga bulan kemudian saat kondisi pulih.

“Kalau hasil panen raya petani tidak dibeli sekarang, kami tidak akan punya stok bahan baku,” pungkasnya.

pasang iklan di sini