octa vaganza

Sesmenko Ekonomi: Baru 10% Masyarakat Indonesia jadi Anggota koperasi

Peluangnews, Jakarta – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, saat ini baru sekitar 10 persen masyarakat Indonesia yang tergabung dalam koperasi. Sementara kalangan milenial sebagian besar tidak pernah bergabung ke koperasi.

“Berdasarkan data yang ada, di Indonesia baru sekitar 10 persen masyarakat yang bergabung dalam koperasi. Sebesar 73 persen para milenial tidak pernah menjadi anggota koperasi dan hanya 6 persen yang menjadi anggota koperasi,” kata Susiwijono, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Pernyataan Susiwijono itu disampaikan dalam acara National Cooperative Summit 2023, yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Lantaran itu, dia mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi memajukan koperasi Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain dengan mendorong terwujudnya modernisasi koperasi, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

RPJMN 2020-2024 menetapkan target koperasi modern yang dikembangkan hingga tahun 2024 sebanyak 500 koperasi. Pemerintah juga mengenalkan ulang (rebranding) koperasi agar sesuai dengan kemajuan zaman, inovatif, dan adaptif melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 yang menggantikan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

Beriringan dengan upaya penguatan kelembagaan koperasi itu, pemerintah juga melakukan upaya peningkatan literasi perkoperasian. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, terdapat 5 gerakan yang salah satunya ditetapkan untuk mengkoordinasikan Gerakan Indonesia Mandiri.

“Kami dengan jajaran Kemenko Perekonomian bersama jajaran Kemenko PMK dan Kementerian Lembaga terkait nanti akan terus mendorong melalui GIMa, Gerakan Indonesia Mandiri, melalui berbagai upaya termasuk pemberdayaan sistem ekonomi kerakyatan melalui koperasi ini,” ujar Susiwijono.

Selain itu, dalam kegiatan National Cooperative Summit 2023, terdapat Expo Koperasi Siswa Terpilih di Indonesia dan Coaching Clinic Koperasi Sekolah yang dikelola Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) untuk memberikan edukasi sekaligus merevitalisasi Gerakan Bangga Berkoperasi melalui Koperasi Siswa di sekolah.

“Melalui kegiatan National Cooperative Summit 2023 dengan tagline ‘Bangga Berkoperasi, Indonesia Maju’, diharapkan ini dapat menjadi salah satu langkah penting dalam penggerakan koperasi khususnya di kalangan milenial, di kalangan remaja, siswa kita, sehingga dapat mendorong menuju Indonesia yang mandiri,” katanya. (Aji)

Baca Juga: Dari 400 Koperasi di Kota Depok hanya 176 yang Sehat dan Aktif

Exit mobile version