octa vaganza
Wisata  

Serpihan Surgawi di Bumi Pasundan

Kata MAW Brouwer, “Bumi Pasundan lahirsaat Tuhan sedangtersenyum”. Kalimatitu kerap dikutip. Psikologdan budayawankelahiran Delf, Belanda,yang separuh hidupnyadihabiskan di negeri ini.Di banyak lokasi Jawa Barat, bisa dijumpai serpihan surgawi.

PILAR-PILAR keelokan alam Jawa Barat tak berhenti di Kebun Raya Bogor. Atau Taman Safari, Taman Wisata Mekarsari, Taman Bunga Nusantara. Sejatinya, Bumi Parahyangan masih punya sejumlah stok. Belum terangkat ke permukaan. Masih tersembunyi dalam keperawanan dan keunggulan khasnya.

Disebut parahyangan atau “tempat tinggal para dewa” karena bentang alamnya yang begitu indah dan unik. Provinsi ini berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Banten. Jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari Jakarta atau Bandung. Seperti Sumatera Barat, Jawa Barat memiliki banyak sekali fragmen alam yang sangat patut dikunjungi.

Berikut sejumlah destinasi yang masih tersembunyi dan belum populer.

Cukang Taneuh, Green Canyon Pangandaran. Sebutan Green Canyon dipopulerkan oleh wisatawan asal Prancis. Ngarai bernama Cukang Taneuh (yang artinya Jembatan Tanah) ini mengingatkan akan Grand Canyon di Arizona. Hanya saja, yang ini berwarna hijau.
Petualangan menyusuri aliran sungai berkelok di antara tebing hijau ini bisa dimulai setelah pelampung di badan anda terpasang rapi. Aneka tumbuhan hijau
menghiasi dinding-dinding batu di kiri kanan, yang terpahat secara alami sejak bertahun-tahun lalu.
Di sinilah petualangan yang sesungguhnya bermula. Dari situ anda bisa terjun bebas ke sungai yang mengalir di antara Green Canyon. Setelah satu jam menyusuri sungai di tengah hutan ini, anda dapat beristirahat sejenak di tepian sambal menikmati sajian tradisional yang menggugah selera. Petualangan menyenangkan ini diakhiri dengan kembali naik perahu menuju hilir sungai yang bermuara di laut selatan.


Pulau Biawak, Jurrasic World Indramayu. Tak terlalu jauh dari Jakarta, di pesisir utara Indramayu terdapat sebuah pulau yang dihuni kadal-kadal raksasa. Biawak. Ini bukan komodo. Pulau Biawak merupakan habitat alami satwa liar biawak. Dulunya pulau ini tertutup untuk umum. Kini, jika berani, anda bebas menjelajahinya.
Begitu perahu merapat di pantai Pulau Biawak yang berpasir putih, anda akan
disambut oleh megahnya mercusuar kuno setinggi 65 meter peninggalan Belanda.
Naik ke puncak mercusuar tersebut melalui tangga berputar untuk melihat seluruh bagian pulau. Tak hanya di daratan, pemandangan alam bawah laut sekitar Pulau Biawak pun tak kalah cantiknya.
Meskipun tak seagresif komodo, biawak dewasa dapat tumbuh sepanjang tiga meter dan juga bisa menggigit. Anda perlu mewaspadai sabetan ekornya. Itulah senjata yang mereka gunakan ketika biawak merasa terancam.


Goa Gelap Buniayu, Sukabumi. Berjarak hanya 45 menit perjalanan dari Kota Sukabumi, terdapat tiga buah goa. Ketiganya unik dan menjanjikan tantangan tersendiri. Cuma dua dari tiga goa yang terbuka untuk umum. Di Goa Buniayu ini terhimpun beragam ornamen geologi yang tercipta oleh proses alami selama ribuan tahun. Goa yang ketiga, disebut Goa Kerek, khusus untuk para profesional, lebih difokuskan untuk keperluan penelitian.
Di Goa Buniayu yang gelap gulita ini terdapat fasilitas yang lengkap. Bahkan memiliki sistem goa terbaik di kawasan Asia Tenggara. Soalnya, sejak beroperasi tahun 1992, goa ini dikelola dengan serius sebagai destinasi wisata alam. Goa Buniayu dilengkapi dengan peralatan keselamatan bertaraf internasional.

Jika anda menyusuri goa hingga bagian terdalam, dan mematikan semua alat penerangan, anda akan menjumpai “kegelapan abadi” seperti disebut oleh pemandu. Mau tahu kadar kepekatannya? Di siang bolong, di kedalaman goa, anda bisa menemukan suasana yang empat kali lebih gulita daripada malam hari.
Masih kurang menantang? Turuni bagian gua sedalam 18 meter di bawah permukaan laut untuk melihat ornamen bebatuan yang lebih menakjubkan, termasuk sungai bawah tanah, air terjun, danau, dan fosil batu yang menyimpan sejarah panjang terbentuknya gua ini. Anda juga dapat memanjat air terjun ini, persis seperti adegan di film “Tomb Raider”.


Situs Megalitikum Curug Batu Templek, Cianjur. Sebuah temuan mahabesar melambungkan nama Cianjur, beberapa tahun silam. Di lintasan gunung berapi 100 meter itu ditemukan reruntuhan candi kuno. Awalnya diangap sebagai penemuan arkeologis biasa. Belakangan diketahui bahwa gundukan bukit tersebut justru sebuah candi. Sebuah piramida buatan manusia yang terkubur oleh tanah. Ukurannya pun jauh lebih besar dari Candi Borobudur.
Dari uji karbon diketahui, batu-batuan yang digunakan untuk membangun
piramida ini diperkirakan berusia 9.000—20.000 tahun. Itu artinya 6.000 tahun
sebelum Raja Tut membangun piramida-piramida di Mesir, yang dianggap sebagai
piramida tertua i dunia. Anda mungkin akan kesulitan mencari tahu cara menuju Curug Batu Templek jika bertanya pada warga Kota Bandung. Meski berlokasi di kawasan penambangan batu alam yang tak sulit dicapai, nama Curug Batu Templek blum populer.


Citatah, Papandayan, Jatiluhur, Galunggung. Lokasinya hanya 5 kilometer dari pintu keluar tol Padalarang. Tebing Citatah tidak sepopuler Goa Pawon atau Stone Garden. Tebing-tebing di bawah pengawasan Kopassus ini kerap digunakan sebagai lokasi latihan militer. Pada tiap akhir pekan, ketiga tebing yang ada: Citatah 48, Citatah 90 dan Citatah 125 dibuka untuk pengunjung yang penggemar panjat tebing. Gratis.


Safari Gunung Papandayan, Garut. Untuk kebanyakan orang, mendaki gunung bukan hal yang gampang dilakukan. Sebab, tak jarang Anda harus melalui medan yang berat dan cuaca yang tak bisa ditebak. Terlebih Anda hatus bermalam di dalam tenda berbekal makanan kaleng. Namun, menurut para pecinta alam, gunung ini termasuk cocok bagi para pendaki pemula, karena untuk mencapai area perkemahan di Papandayan Anda hanya perlu trekking selama dua jam saja.

Panorama Spektakuler Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Ini mungkin bukan pilihan utama Anda untuk melihat-lihat pemandangan di Jawa Barat. Tapi, begitu menjejakkan kaki di Gunung Lembu, Anda akan terkesima oleh keindahannya yang tersembunyi. Dari tiga puncak gunung lain di sekeliling Waduk Jatiluhur, Gunung Lembu merupakan yang paling mudah diakses. Ketinggiannya hanya 700 meter di atas permukaan laut.

Danau Hijau di Kawah Gunung Galunggung, Tasikmalaya. Pada tahun 1982 Indonesia mengalami bencana alam hebat. Gunung Galunggung meletus. Ratusan warga yang tinggal di sekitarnya untuk mengungsi hampir setahun. Saking hebatnya letusan yang terjadi, sebuah kaldera terbentuk di puncak gunung tersebut. Lama-kelamaan, kaldera terisi oleh air sehingga terciptalah sebuah danau di dasar kawah.

Untuk sampai di tepi kawah, dari tempat parkir terdekat, anda perlu menaiki 620 anak tangga. Alhasil, dengan aneka pesona yang terdapat di haribaan Bumi Parahyangan, sama sekali tidak keliru Martinus Antonius Weselinus Brouwer atau bilang, “Bumi Pasundan lahir saat Tuhan sedang tersenyum”.●(Nay)

Exit mobile version