hayed consulting
hayed consulting
lpdb koperasi

Serba Susu Lembang, Jurus Jitu Peternak Sapi Perah Jadi Entrepreneur

LEMBANG—-Di kalangan peternak sapi perah di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat  pernah ada istilah, sapi makan sapi. Ceritanya pada 2007 hingga 2009 terjadi krisis di mana harga pakan naik, sementara harga jual susu sapi murni rendah. Bahkan harga jualnya di harga satu botol air mineral.

Banyak peternak sapi perah gulung tikar, kalau pun bertahan mereka menjual anak sapi untuk membiayai kebutuhan kandang.

Lucy Trisna Mayasanti, adalah salah seorang peternak sapi perah yang menghadapi krisis tersebut. Tadinya perempuan kelahiran Sukabumi, 28 Januari 1977 ini sempat berpikir untuk menjual semua ternaknya. Namun di sisi lain, Lusy sayang pada usaha peternakan sapi perah yang dijalaninya sejak 2002.  

Akhirnya Lucy membuat olahan susu seperti yoghurt, mencari resepnya lewat dunia maya. Dia pun berburu bibit yoghurt lokal dan impor dan memadukannya hingga rasanya menjadi variatif.

“Waktu itu saya kuliah magister dan yoghurt saya jual pada teman-teman saya untuk uji coba pasar. Ternyata banyak yang suka, termasuk yang tadinya yang tidak suka yoghurt. Saya mendapat formula di mana semua orang suka,  saya buat yoghurt tidak terlalu asam, creamy,” ungkap Magister Psikologi Universitas Maranatha ini kepada Peluang, Kamis (15/4/21).

Lusy pun bersemangat. Mulanya yang jadi olahan 10 liter meningkat menjadi 50 liter. Akhrinya dia memutuskan untuk mendirikan usaha kuliner “Serba Susu” pada 28 Agustus 2009. Dia pun membuka kafe di Jl. Sesko AU No. 07 Lembang. Mulanya bangunan sederhana, kini menjadi dua tingkat tempat Lusy menjadi kantor pusatnya.

Ternyata, memang sambutan pasar besar. Serba Susu memproduksi 35 varian produk olahan susu, tidak saja yoghurt dan susu murni, tetapi juga dodol susu, permen, susu, pie susu, tahu susu, bagelen susu, kerupuk susu hingga bakeri susu.

Jumlah susu yang diolah meningkat mencapai 15 ribu liter per bulan. Harga jual produknya berkisar Rp12.500 hingga Rp70.000.  Jumlah karyawannya pun meningkat dari dua orang hingga 150 orang.

Olahan susu memang terinspirasi  karena Lembang mempunyai bahan baku susu murni melimpah. Lembang daerah wisata, week end dipadati wisatawan. Mereka membutuhkan oleh-olah yang tahan lama dibawa pulang termasuk dengan pesawat.  Produknya juga dijual di berbagai rest area jalan tol yang menghubungi Jakarta-Bandung.

“Saya memang ingin  menjadi  orang pertama yang memproduksi olahan susu. Saya ingin produk saya jadi ikon oleh-oleh Lembang,” tekad  Lucy.

Lucy terus berupaya mengembangkan pemasarannya, tidak sungkan mendatangi hotel-hotel dan tempat pelatihan, bekerja sama dengan EO yang mempunyai visi menyediakan makanan sehat. Hasilnya Serba Susu setiap semester didatangi anak sekolah dan wisatawan, termasuk orang perusahaan yang membawa keluarga. 

Peraih Juara Pertama Pangan Award dari Kementerian Perdagangan 2015 dan lima besar Wirausaha Bank Indonesia Jawa Barat 2015 ini melebarkan sayap bisnisnya dengan mempunyai delapan cabang. 

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada usahanya, karena rest area pun terimbas. Mobil pun tidak ada yang lewat. Untuk mensiasatinya Serba Susu memaksimalkan pemasaran lewat marketplace dan media sosial.  Bank Indonesia pun membantu binaannya hingga detail mulai dari teknik pengemasan hingga pemasaran.

“Alhamdullilah Serba Susu masih bisa bertahan dan masih tetap produksi.  Jumlah produksi mendekati sebelum pandemi. Penjualan secara daring meningkat dan pegawai pun jadi efesien, yang dulu hanya spesialis bikin kue pie kini bisa bikin dodol. Pandemi membawa hikmah,” tutur Lucy.

Ketika ditanya rencana bisnis ke depan, Lucy menyampaikan ingin mewujudkan cita-citanya membuat agrowisata dari hulu ke hilir. Saat ini ia  merintis agrowisata di Subang. Kawasan itu daerah bkukti sawit, masih ada kabut, dekat dengan akses jalan tol dan tempat paralayang, motorcross dan offroad. Kesemuanya bisa sinergi.

“Saya ingin mengembangkan limbah sapi dibuat jadi pupuk organik, Sebelum ke orang lain dicoba kebun kita sendiri. Rencananya kebun organik. Kalau itu terwujud, maka tercipta usaha  yang tidka saja dar hulu ke hilir tetapi  tanpa limbah.  Tentunya, saya juga ingin menambah cabang di Lembang atau luar kota,” pungkasnya (Van).

pasang iklan di sini
[koko_analytics_counter]
octa vaganza