JAKARTA—Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkan Pemerintah Pusat akan menyerap produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tidak terserap pasar karena terimbas Covid-19.
Anggaran yang disiapkan pada 2021 mencapai Rp321 triliun. Lanjut Teten, Presiden mendorong belanja kementerian atau lembaga untuk membeli produk UMKM termasuk juga BUMN.
“Banyak UMKM produknya tidak terserap oleh pasar termasuk produk-produk pangan petani,” ujar Teten saat memberi keterangan pers terkait Penerapan Protokol Kesehatan di UMKM di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (26/10/20).
Teten menyampaikan, pemerintah dengan skema resi gudang pemerintah turut menyerap produk-produk pangan seperti kopi, bawang merah, beras dan garam yang tidak terserap.
Kendalanya kelebihan produksi, sementara permintaanya sedikit. Teten mencontohkan, kopi sekarang tidak bisa diserap oleh pasar dalam negeri atau ekspor.
“Pak presiden memerintahkan untuk membeli langsung dari petaninya supaya petani punya uang. Lalu kopinya kami taruh di gudang lewat skema Resi Gudang,” imbuh Menteri.
Selain itu terjadi over supply untuk sektor pangan di Provinsi Bali lantaran mayoritas pekerja hotel berpindah profesi untuk mengolah sawah.
“Banyak pegawai yang balik ke desa sehingga penggunaan tanah di mereka itu maksimum tetapi daya serapnya tidak ada ini yang harus kami atasi,” ucap Teten.
Sejauh ini, Indonesia memiliki lebih dari 60 juta UMKM. Sebanyak 13 persen di antaranya sudah menjalankan bisnis secara daring. Sementara 87 persen sisanya masih menjalankan usaha secara luring atau offline.
Laporan Kementerian Koperasi dan UMKM mengungkapkan, sejak 14 Mei 2020 hingga 15 Juli 2020 jumlah UMKM yang migrasi dari cara konvensional ke digital bertambah 1.069.016 unit.