hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Serap Tenaga Kerja, Pemerintah Dorong BRI Berikan Inklusi UMKM Naik Kelas

Peluang, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Rakyat Indonesia PT.(Persero) memberikan inklusi (akses dan jasa layanan keuangan) yang mengarah pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Sekitar 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62,55% dan 97,22% terhadap total penyerapan tenaga kerja Indonesia.

“Bicara mengenai inklusi keuangan maka kita harus lebih memastikan program-program  inklusif yang mendorong UMKM naik kelas, dapat berjalan berkelanjutan. Oleh karena melalui UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat, juga harus dapat kita atasi persoalan yang dihadapi, hingga meraih Indonesia merdeka dan berdaulat,” kata Menteri BUMN Erick Tohir dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/1/2023).

Menteri BUMN menegaskan, BRI akan memperkuat inklusi keuangan pada UMKM melalui Holding Ultra Mikro (UMI) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Dimana BRI berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah melalui holding yang aktif sejak September 2021 tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan, BRI sebagai Bank UMKM dengan mayoritas nasabah berada di daerah rural memilki tanggung jawab mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Terhadap survei BRI, pada 2022, 84% inklusi keuangan terbanyak dari penggunaan produk atau layanan termasuk untuk BPJS.

“Kalau kita ukur kedalamannya, jadi variasi produk didominasi oleh kepemilikan tabungan. Frekuensi penggunaan berasal dari tabungan serta asuransi dan dapen (dana pensiun) termasuk BPJS, itu datanya,” ujar Sunarso.

Dalam hal inklusi keuangan tersebut, BRI pun dipersepsikan sebagai locally embedded bank yang dominan di mayoritas masyarakat. Hal ini tak terlepas dari jaringan BRI yang mengakar hingga pelosok negeri. Salah satu buktinya adalah adanya AgenBRILink yang ikut memperkuat inklusi maupun literasi keuangan.

Sunarso mengatakan saat ini BRI diperkuat oleh lebih dari 627 ribu Agen BRILink. Di mana hingga Desember 2022 volume transaksi mendekati Rp1.400 triliun yang dilakukan masyarakat di tataran akar rumput.

“Hal itu semakin menguatkan bahwa masyarakat di bawah sana butuh kehadiran locally embedded bank yang dikemas dalam bentuk format hybrid bank, human touching tapi bisnis prosesnya didigitalkan, ini yang paling penting sebenarnya,” pungkasnya. (Alb)

pasang iklan di sini