hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Serap Komoditas Koperasi, KemenKop Jajaki Kerja Sama dengan Perum Bulog

Serap Komoditas Koperasi, KemenKop Jajaki Kerja Sama dengan Perum Bulog/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi (KemenKop) dan Perum Bulog berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang dikelola oleh koperasi di Indonesia.

Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi menyampaikan, nantinya produk pangan yang diproduksi oleh koperasi seperti beras, jagung, daging, kedelai dan lainnya akan diserap oleh Perum Bulog.

“Rencana kerja sama ini akan segera dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU/ Memorandum of Understanding) yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Diharapkan dengan kesepakatan yang terjalin koperasi akan semakin berkembang dan disisi lain ketersediaan bahan pangan di pasar tetap terjaga,” ujar Budi Arie di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

“Jadi, keterlibatan koperasi di dalam kerja sama ini diharapkan juga nantinya semakin meningkatkan semangat masyarakat untuk berkoperasi,” imbuhnya.

Adapun koperasi-koperasi yang akan dilibatkan dalam kerja sama ini, kata Budi, ialah koperasi-koperasi yang bergerak di sektor pangan dan beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) yang akan dilakukan revitalisasi.

Dengan sumber daya Perum Bulog yaitu jumlah gudang mencapai 1.596 unit dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia akan memudahkan bagi koperasi di daerah melakukan sinergi.

“Nanti kita lihat koperasi-koperasi yang sehat dan yang bergerak di sektor pangan untuk terlibat dalam kerja sama ini,” ucapnya.

Dengan adanya kerja sama ini, mantan Mekominfo itu optimis bahwa nantinya dapat mendorong peningkatan kesejahteraan anggota koperasi.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, secara tidak langsung koperasi juga dapat berperan sebagai stabilitator harga pangan di pasar yang sering mengalami fluktuasi.

“Untuk teknisnya kita bicarakan lebih mendalam, yang penting adalah bagaimana memastikan keterjangkauan, ketersediaan dan stabilisasi harga karena tidak boleh bergejolak, kasihan rakyat,” terangnya.

Selain itu, Budi juga menggaris-bawahi bahwa dengan keterlibatan koperasi dalam membangun ekosistem pangan ini adalah bagaimana memulihkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.

“Dengan demikian, maka tidak dipungkiri ada beberapa koperasi yang salah kelola oleh pengurusnya sehingga memicu penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap koperasi,” jelas Budi.

“Jadi dalam kerja sama ini koperasi harus untung tetapi tidak boleh fiktif, markup, dan tidak boleh menipu. Kita sadar bahwa koperasi menjadi alat yang baik untuk meningkatkan itu (keuntungan). Ini jadi kesempatan kita untuk memulihkan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono meyakini bahwa skema kerja sama yang akan dilakukan akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Karena dengan kapasitas gudang yang mencapai 4 juta ton, Perum Bulog akan mampu menyerap banyak komoditas hasil petani anggota koperasi.

“Melalui kerja sama ini kita ingin saling menguntungkan, dengan begitu perputaran ekonomi di koperasi akan bergerak. Bulog tidak bergerak sendirian dan di sini ada koperasi sehingga saling mengontrol,” kata Wahyu.

“Sebagai lembaga yang diberi mandat untuk menyerap komoditas dari petani, Perum Bulog komitmen akan terus memaksimalkan peluang untuk menjaga harga jual komoditas di tingkat petani tetap di atas harga pasar. Dengan jaminan harga yang lebih baik diharapkan bisa mendorong kesejahteraan petani,” sambungnya.

pasang iklan di sini