BMT Beringharjo merupakan salah satu contoh koperasi yang berhasil memadukan aspek produktivitas dengan sosial kemanusiaan.
Membangun semangat kebersamaan untuk merajut kemandirian sebagaimana cita koperasi bukan hal mudah untuk dilakukan. Apalagi di tengah kepungan sistem kapitalisme yang kian mencengkram. Namun KSPPS BMT Beringharjo berhasil membuktikan bahwa tiada hal yang tak mungkin. Dengan memegang prinsip kejujuran dan menjaga kepercayaan anggota, BMT dibawah komando Mursida Rambe sebagai Ketua Pengurus BMT ini terus melaju.
Kepercayaan untuk bersama (Trust Together) dijadikan tagline dari BMT yang berpusat di Sleman Yogyakarta ini sebagai penegas komitmen membangun usaha anggota. Berlandaskan nilai-nilai syariah, kini BMT Beringharjo sudah memiliki 18 kantor yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.
Mursida Rambe mengatakan, salah satu kunci kesuksesan BMT ini adalah keteguhan dalam menjalankan prinsip dan jatidiri koperasi. “Semangat kebersamaan dan komitmen menjaga kepercayaan merupakan modal sosial kami untuk terus bergerak memberdayakan usaha anggota,” ujar Mursida.
Selain jaringan kantor yang terus meluas, BMT Beringharjo tak henti berinovasi dalam produk dan layanan untuk kenyamanan anggota. Produknya antara lain Simpanan Mudharabah, Simpanan Mudharabah Berjangka, Simpanan Qurban, dan Simpanan Haji/Umrah.
Selain itu, ada Simpanan Iqra sebagai wahana pembelajaran menabung bagi anak usia sekolah dan edukasi perencanaan keuangan anak sejak dini. Ini sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan.
BMT Beringharjo juga memiliki Simpanan Rihlah berdasarkan prinsip mudharobah al Muthlaqah dimana penarikan simpanan pada waktu tertentu.
Di produk pembiayaan, BMT ini memiliki Pembiayaah Murobahah, Musyarokah, Ijaroh Manfaat dan Ijaroh Jasa. Produk lainnya adalah Ijaroh Muntahia Bittamlik.
Pertumbuhan usaha BMT Beringharjo yang semula hanya bermodal awal Rp1 juta ini tidak lepas dari dukungan para pedagang pasar yang notabene merupakan anggota terbesarnya. Hal ini sesuai dengan misi untuk memberdayakan usaha produktif. Dengan pendampingan yang kontinu dari para Pengurus, mayoritas anggota tersebut teguh memegang amanah. Ini dibuktikan dengan rendahnya angka pembiayaan bermasalah.
Selain membidik para pedagang pasar, Mursida dan kawan-kawan juga memberdayakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Para “Pahlawan Devisa” itu didampingi agar dapat mengelola keuangan secara bijak dan produktif. Hasilnya, ada dari mereka yang sudah punya usaha mandiri dan tidak lagi menjadi TKI di negeri seberang.
Aktivitas Sosial Kemanusiaan
Mursida menambahkan, semangat untuk terus berbagi dengan anggota juga diwujudkan dengan adanya Baitul Maal KSPPS BMT Beringharjo yang peduli dalam pemberdayaan ekonomi kelas bawah dengan dana yang diperoleh dari dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Waqaf). “Program Simbah Harjo salah satu bentuk kepedulian Kami terhadap masyarakat di tingkat akar rumput,” ujar Mursida.
Simbah Harjo merupakan progam pemberdayaan kaum dhuafa dalam bentuk usaha angkringan. Melalui program ini BMT Beringharjo meminjamkan grobak angkringan beserta peralatannya dan juga modal usaha untuk para penerima tanpa ada bagi hasil, dalam bentuk pinjaman Qord (Pembiayaan Kebajikan). Sampai saat ini KSPPS BMT Beringharjo sudah membantu lebih dari 230 unit. Bentuk usaha Simbah Harjo ini tidak melulu angkringan, tetapi semau usaha produktif mandiri bisa digarap, jumlah anggotanya kini 230 orang.
BMT yang sudah menuai banyak prestasi di tingkat nasional ini juga menjalankan kegiatan charity melalui progam “Peduli Sesama”. Kegiatan dalam progam ini meliputi: TSBS (Tebar Senyum Berbagi Sesama) yaitu pemberian paket parcel lebaran kepada dhuafa yang. Selain itu, ada THK (Tebar Hewan Kurban); Pengobatan Gratis dan progam yang sifatnya insidental untuk tanggap bencana alam. Aksi peduli sosial dan lingkungan yang jadi concern BMT ini antara lain Program Baringtirta yang saat ini sudah merealisasi dua sumur bor di daerah kering Gunung Kidul dengan kedalaman 100 meter. Sumur tersebut dikelola oleh warga dan keuntungannya kembali untuk pemberdayaan warga.
Selain itu, ada KOMPAK HARJO (KOMunitas baPak becAK Bering HARJO) yang merupakan program pembinaan sosial keagamaan untuk paguyuban-paguyuban pengemudi becak di sekitar wilayah Pasar Beringharjo. Anggota KOMPAK HARJO sekitar 300 abang becak.
Adapula Program Sahabat Ikhtiar Mandiri (SIM) yang merupakan penyaluran dana ZIS kepada kelompok fakir dan miskin untuk kegiatan usaha ekonomi produktif.
Kinerja
“Trust Together” BMT Beringharjo bukan sekadar slogan semata tetapi mewujud dalam tindakan. Dari aktivitas produktif yang dilakukan, kinerja keuangan BMT yang diresmikan oleh almarhum Presiden BJ Habibie 25 tahun lalu ini terus bertumbuh.
Sampai akhir 2019, dana yang dihimpun sebesar Rp152,0 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp144,20 miliar. Penyaluran pembiayaan sebesar Rp110,25 miliar, turun sedikit dari tahun lalu Rp111,19 miliar. Total aset Rp181,98 miliar, naik dari 2018 Rp170,48 miliar.
Dari sisi profitabilitas, BMT Beringharjo juga menuai kinerja yang ciamik. Omzet sebesar Rp28,46 miliar, naik dari 2018 sebesar Rp27,60 miliar. Begitu pula dengan perkembangan bagi hasil yang naikjadi Rp26,16 miliar dari tahun sebelumnya Rp25,20 miliar.
Dengan pencapaian yang telah diraih, salah satu koperasi besar di Indonesia ini pantas menjadi role model dalam mempraktikan jatidiri koperasi yang sebenarnya. Dilandasi nilai-nilai syariah, BMT Beringharjo akan terus melayani anggota dan masyarakat untuk mencapai ekonomi berkeadilan. (Kur)