hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Semester Pertama 2020, Petrokimia Gresik Ekspor Pupuk 253 Ribu Ton

SURABAYA—-Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menyampaikan ekspor Petrokimia Gresik selama semester pertama 2020. mencapai 253 ribu ton, terdiri dari NPS 175 ribu ton dan Urea 78 ribu ton, yang diekspor ke India dan Meksiko.

Menurut Digna, capaian ini, sudah 58 persen dari target ekspor perusahaan. Sebagai catatan pada 2020 Petrokimia Gresik menargetkan ekspor pupuk ZK, NPK, NPS dan Urea sebanyak 435 ribu ton, atau meningkat 10 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Digna menjamin petani dalam negeri tidak perlu khawatir. Pihaknya tetap menjalankan kewajiban penyaluran pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah.

“Kami juga menyediakan juga pupuk non-subsidi untuk kebutuhan yang tidak teralokasi pada skema subsidi,” kata Digna melalui siaran persnya, Kamis (18/6/20).

Lanjut Digna, ekspor ini adalah bentuk kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Terutama terkait peningkatan kinerja ekspor nasional agar neraca perdagangan tetap surplus.

“Selain itu juga untuk menyumbang devisa sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujar Digna.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini, diakuinya sangat berdampak terhadap perdagangan dan perekonomian global. Namun hal ini tidak begitu mengganggu kinerja penjualan ekspor pupuk Petrokimia Gresik.

“Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun supply-nya berkurang karena negara-negara penyuplai pupuk seperti China beberapa waktu lalu sempat menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19,” ujar Digna.

Sementara itu, terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan awak kapal asing, Petrokimia Gresik tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh pelabuhan Petrokimia Gresik. Dia menegaskan, pohaknya akan terus memperkuat penetrasi pasar internasional dengan menyasar negara-negara di luar Asia.

Petrokimia Gresik, kata dia, memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 8,9 juta ton per tahun. Terdiri dari 5 juta ton pupuk dan 3,9 juta ton non-pupuk. Dari 5 juta ton kapasitas produksi pupuk, sebesar 2,7 juta ton di antaranya adalah pupuk NPK dan NPS (terbesar di Indonesia).

Dari jumlah tersebut, sebesar 2,2 juta ton digunakan untuk memenuhi alokasi pupuk NPK bersubsidi. Sedangkan selebihnya untuk memenuhi pasar komersil, baik retail maupun ekspor.

“Keunggulan kompetitif dari Petrokimia Gresik adalah mampu memproduksi pupuk NPK dan NPS dengan formulasi sesuai kebutuhan konsumen, sehingga sangat customized,” kata Digna.

pasang iklan di sini