hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Semester I 2021, BRI Salurkan Kredit Rp929, 40 Triliun

JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan selama semester pertama 2021 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 929,40 triliun. Capaian ini tumbuh lebih tinggi dibanding periode sama 2020, yaitu sebesar Rp922,97 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan pertumbuhan kredit  di atas rata rata industri perbankan nasional.  Dia menyebut, kredit mikro sebesar Rp366,56 triliun atau tumbuh 17 persen yoy. 

“BRI berkomitmen  lebih fokus dalam pengembangan bisnis mikro dengan komposisi kredit mikro mencapai 39,44 persen dari total penyaluran kredit BRI. Langkah ini on the track dengan komposisi kredit mikro minimal 45 persen pada 2025,” ujar Sunarso saat konferensi pers virtual, Jumat (6/8).

Dikatakannya,  proporsi kredit UMKM  meningkat menjadi 80,62 persen dibanding 78,58 persen pada periode yang sama tahun lalu.

“Selain kredit mikro, kredit konsumer tumbuh 3,54 persen menjadi sebesar Rp 145,94 triliun pada akhir kuartal dua 2021,” tambahnya.

Perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dengan baik. Tercatat NPL pada akhir kuartal dua 2021 sebesar 3,30 persen dengan NPL Coverage mencapai 254,84 persen. 

Menurut dia, keberhasilan BRI menjaga NPL tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak Covid.

Per akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat Covid sebesar Rp175,16 triliun atau telah turun sebesar Rp56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.

Sementara dari sisi liabilities, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 2,23 persen yoy atau sebesar Rp1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021.

Sunarno mengatakan, dana murah masih mendominasi struktur pendanaan perseroan sebesar 59,56 persen. Jumlah ini  tumbuh 55,81 persen  dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi dana murah membuat biaya dana atau cost of fund menjadi turun, dari semula 3,54 persen pada akhir kuartal dua 2020 menjadi 2,18 persen pada akhir kuartal dua 2021,” terang Sunarso.

Pertumbuhan kredit yang positif disertai membaiknya kinerja cost of fund membuat pendapatan bunga bersih (net interest income) tumbuh dengan baik.

Kinerja BRI yang prudent juga tercermin dari rasio loan to deposit ratio (LDR) maupun capital adequacy ratio (CAR) yang berada pada angka ideal. LDR pada akhir Juni 2021 sebesar 84,77 persen, sedangkan CAR pada periode yang sama sebesar 19,98 persen.

“Perseroan optimistis mampu menjaga pertumbuhan yang kuat dan sustainable masa mendatang dengan tetap berhati-hati dalam mengelola dampak pandemi, salah satunya dengan disiplin membentuk pencadangan yang memadai,” ucapnya.

pasang iklan di sini