Tangerang (Peluang) : Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Relawan Aksi (YRA) Annaba melakukan kegiatan Jumat Berkah (28/10/2022) bersama puluhan yatim piatu, dhuafa dan lansia.
Pada kesempatan itu dibagikan 50 nasi box dan uang santunan untuk 50 anak-anak yatim-piatu, dhuafa dan lansia binaan YRA Annaba.
Hadir dalam Jumat Berkah yang digelar YRA Annaba ini, di antaranya Pembina Yayasan Relawan Aksi Annaba, Tito Waluyo Rudianto, Ketua YRA Annaba Syamsiah, Humas YRA Annaba Abdul Aziz, Tim Relawan YRA Annaba Sugeng, Ustad Mahmud dan lainnya
Pembina Yayasan Relawan Aksi Annaba, Tito Waluyo Rudianto menyampaikan nasehat kepada anak-anak yatim piatu binaan Annaba untuk senantiasa mencintai Nabi Muhammad Saw dengan tak henti mengucapkan shalawat.
Tito mengajak anak-anak Annaba sebagai generasi penerus bangsa agar bersemangat dan mencintai Indonesia dengan sepenuh hati.
“Kita tak boleh putus mengucap syukur telah lahir ke dunia ini dan menjalani kehidupan di bumi Pertiwi Indonesia dengan penuh kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan kepada Allah SWT Yang Maha Pencipta atas berkah kasih sayang-Nya,” ucap Tito.
Berlanjut Tito menyampaikan kunci sukses menjalani kehidupan dengan cara menghilangkan sikap “3M’ dalam diri kita, yaitu Malu, Minder dan Malas.
“Kalau kita melangkah penuh dengan kebenaran, kebaikan, dan kemanfaatan buat orang lain, terus lakukan jangan setengah-tengah. Hilangkan semua sikap malu, minder dan malas,” tegas Tito.
Misalnya kata Tito, kita ingin berprestasi di kelas atau mengikuti lomba gerak jalan atau pertandingan olahraga. Maka, pastikan kita
fokus dan konsentrasi ingin menjadi juara atau pemenang.
Di hadapan anak-anak, Tito pun menyampaikan pengalaman masa kecilnya yang selalu menjadi juara kelas dan juara berbagai perlombaan. Yang membuat dirinya bahagia karena berkat prestasinya itu, ia disayang oleh teman-temannya, guru dan keluarga.
Tito mengungkap bahwa dirinya sejak usia 5 tahun sudah ditinggal oleh ibunda tersayangnya. Tito pun menjadi anak piatu.
Kemudian pada usia Tito ke 10 tahun, ayahnya wafat. Sejak itulah, ia menjadi yatim piatu.
Namun sejak kecil, Tito tidak pernah merasa minder, malu dan malas. Malah ia selalu menampakkan potensi dirinya bahwa anak yatim-piatu itu tidak jauh berbeda dengan anak anak yang masih punya ayah bunda.
“Dengan sikap kita yang baik dan sopan, maka semuanya akan menyayanginya,” ujar Tito.
Pada kesempatan ini, Ustad Mahmud menyampaikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu binaan YRA Annaba.
Menurutnya, kita sebagai manusia harus mempunyai cita-cita mulia, misalnya ingin menjadi dokter, insinyur, guru, ustad, pengusaha, tentara dan lainnya.
“Agar hidup kita sukses, senang dan bahagia. Itu kuncinya harus tekun belajar untuk menggapai cita-cita,” ujar Ustad Mahmud.
Tepatnya kata Ustad Mahmud, kita harus menuntut Ilmu. “Karena bagi orang yang berilmu, Allah SWT akan menaikkan derajatnya. Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina. Gapailah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” tegasnya.
Maka itu menurutnya, betapa pentingnya ilmu bagi seseorang dan betapa mulianya orang yang sedang berjihad untuk mecari ilmu.
Kegiatan Jumat Berkah YRA Annaba ini ditutup dengan lantunan doa kepada Allah SWT.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan mengijabah segala doa permohonan kita semuanya. Aamiin,” tutup Tito.