Karena jumlah dan spesiesnya yang cukup banyak, jumlah kucing tak bertuan di Indonesia lumayan banyak. Baik itu kucing ras maupun kucing liar/jalanan. Jangan biarkan mereka telantar dan merana sia-sia. Sayangi binatang.
JUMLAH pemilik kucing di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Angka kepemilikan kucing di Tanah Air sebesar 37%, lebih dua kali lipat kepemilikan anjing yang hanya 16%. Alhasil, Indonesia berbeda dengan negara Asia lainnya yang menempatkan anjing sebagai hewan peliharaan utama (rilis media, 28 April 2021).
Masyarakat Indonesia dewasa ini, sebagaimana disebut Senior Veterinarian Drh. Diah Pawitri, semakin memandang kucing sebagai bagian dari keluarga. Peran kucing di masyarakat Indonesia telah berubah dari sekadar aksesori menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Perubahan perspektif ini dapat dikaitkan dengan adanya kegiatan di media sosial dan pertumbuhan komunitas pencinta hewan peliharaan. Lagipula, dalam ajaran Islam, memelihara kucing itu sunnah Rasulullah SAW.
Ambil contoh komunitas Indonesia Cat Lovers, yang anggotanya cukup luas. Di Facebook, halaman komunitas pencinta kucing di Indonesia bisa memperoleh like hingga 40.000. Tren kepemilikan kucing yang meningkat ini juga makin didorong karena pemilik, komunitas, dan peminat sering berkumpul dalam acara tahunan seperti Jakarta Indonesia Pet Show.
Pecinta kucing di berbagai wilayah pasti akan mengikuti satu komunitas sesuai dengan wilayah tempat tinggal. Biasanya, mereka tidak hanya saling berbagi melalui grup, tapi juga saling bertemu serta bertatap muka secara langsung. Pengikut komunitas pecinta kucing tidak hanya mereka yang berusia dewasa, bahkan anak remaja pun ada yang turut bergabung. Setiap komunitas memiliki tujuan yang berbeda tetapi tetap fokus pada pemeliharaan kucing sebagai prioritas.
Selama pandemi, sejak Maret-April tahun lalu, tak sedikit kucing jalanan ataupun kucing ras yang hidupnya telantar, kelaparan, sakit dan mati. Kondisi prihatin itulah yang, di Yogyakarta, mendorong lahirnya lima kelompok penyelamat nyawa kucing. Kelima unit yang prihatin terhadap kondisi kucing itu adalah Edupets Jogja, Animal Friends Jogja, Peduli Kucing Pasar, Indonesia Street Cat, dan Kucing UGM. Di ibukota Jawa Tengah muncul Cat Lover Semarang. Mereka menyantuni ratusan kucing jalanan yang ada di pasar-pasar dan di tempat pembuangan sampah.
Di Jakarta, selain Pejaten Shelter yang telah lama dikenal luas, masih ada Pondok Penyayang Satwa dan Yayasan Peduli Kucing. Sedangkan di wilayah lingkar luar DKI muncul Shelter Kucing Bekasi dan Rumah Kucing Parung. Yang jelas, akan banyak pengalaman yang didapat jika anda mengikuti komunitas. Tidak hanya bagaimana caranya merawat kucing dengan baik, tapi juga memperluas pertemanan. Berikut beberapa komunitas yang dapat anda ikuti, jika berminat:
Indonesia Cat Association (ICA). Komunitas ini dibentuk 1 April 2003 oleh cat lover, yakni mereka yang sangat mencintai dan menyayangi kucing. Tujuan komunitas ini adalah menyediakan wadah bagi siapa pun yang mencintai kucing. ICA memberi pelayanan dan pembinaan kepada anggotanya secara profesional. Anggotanya tak cuma di Jakarta, kini telah menyebar luas hingga ke Bandung, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Di Bandung, misalnya, Komunitas ICA ini menggelar kompetisi secara rutin.
D’Jaboers. Apabila anda sedang mencari komunitas pecinta kucing di seputaran Bogor, Depok dan Jakarta,anda bisa ikut langsung bergabung dengan D’Jaboers. Aktivitasnya pun relatif menarik dan terkadang sering melakukan kopdar.Khusus yang bermukim di wilayah Bogor,secara rutin mereka berkunjung ke sebua lokasi yang disebut rumah kucing. Di sini dirawat lebih dari 100 kucing telantar yang perlu diselamatkan. Penting diingat, membantu kucing terlantar seperti itu dengan sendirinya akan membantu anda lebih peduli terhadap sesama makhluk hidup.
Tenggarong Cat Lover (TCL). Melalui TCL ini, anda bisa menemukan posyandu dan perawatan kucing.Kepedulian pihak penyelenggara terhadap hak hidup yang layak buat kucing. Untukmenularka kesadaran semacam itu, setiap anggota komunitas dan masyarakat yang menyayangi kucing akan mendapat pelatihan gratis dan informasi cara perawatan kucing yang baik dan benar sebagaimana mestinya.
Komunitas Pecinta Kucing Bandung Raya. Komunitas ini dibuat di sebuat platform media sosial. Grup KPK Bandung Raya bersifat privat. Untuk menjadi anggotanya harus masuk terlebih dahulu. Pendaftarannya tidak semudah yang dibayangkan: harus menunggu keputusan admin—setelah menjawab beberapa pertanyaan admin.
Save Love Cat (SLC). Ini perkumpulan tidak hanya untuk para pecinta kucing yang cantik, tapi untuk yang peduli akan segala kucing, termasuk kucing jalanan. Dibentuk pada 11 Agustus 2018, diresmikan sebagai komunitas penyayang kucing Oktober 2018. Komunitas Save Love Cat (SLC), kata pendirinya Flovia, memang berawal dari kepeduliannya akan kucing-kucing jalanan
“Saya sangat peduli dengan kucing jalanan di mana pun, hingga akhirnya saya ketemu dengan teman saya, Irawan. Kami sama-sama mencintai kucing jalanan, ke manapun kami (pergi) selalu membawa makanan untuk kucing-kucing liar di jalan,” ujar Flovia.
Di dalam komunitas, kata Fia, para anggota biasanya akan belajar dan diajarkan bagaimana merawat kucing dengan baik sesuai dengan jenisnya. Kegiatan edukasi seperti ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama di kawasan Depok, Jawa Barat
“Selain sharing tentang kucing, kami juga kerap berkunjung ke shelter-shelter kucing di Depok; di samping berbagi informasi mengenai kucing telantar, saling memberikan donasi untuk perawatan kucing yang sakit, hingga informasi adopsi kucing-kucing jalanan juga,” ujar dia. Sampai saat ini, SLC sudah memiliki 100 anggota yang bermukim di wilayah Jabodetabek.
Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit bagi banyak orang. Sayangnya, karena jumlah dan spesiesnya yang cukup banyak, kucing tak bertuan di Indonesia tak sedikit jumlahnya. Kerap hal ini membawa kekhawatiran bagi banyak pihak, karena hewan-hewan liar tersebut juga berisiko menularkan berbagai penyakit, salah satunya rabies.
“Saya juga ingin cat lovers seluruh Indonesia bisa peduli akan kondisi kucing liar atau kucing jalanan. Kepedulian itu bisa dimulai dari hal kecil, yakni memberi makanan,” ujarnya. Mimpi besar SLC lainnya, kata Fia, SLC bisa memiliki kafe kucing suatu hari nanti, agar pengunjung bisa bermain dan belajar bersama berbagai jenis kucing. Sehingga, ereka yang tidak bisa memelihara kucing di rumah tetap bisa bermain di kafe kucing SLC.●(Nay)