Jakarta — Buat para fresh graduate, Sarjana baru yang belum mendapatkan pekerjaan, Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi tahap kedua dibuka kembali. Pendaftaran peserta pemagangan dimulai pada Kamis, 6 November 2025 sampai dengan 14 November 2025.
Kemudian, seleksi dan pengumuman peserta pemagangan akan dilaksanakan dari 12 November 2025 sampai dengan 20 November 2025.
Peserta yang diterima akan mulai melakukan magang di Perusahaan pilihannya pada 24 November 2025 sampai dengan 23 Mei 2026.
Khusus bagi Perusahaan yang ingin menerima karyawan magang dari jalur ini, jadwal Pendaftaran Perusahaan dan Usulan Program Pemagangan diperpanjang sampai dengan tanggal 11 November 2025.
Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi adalah program pelatihan kerja yang dilaksanakan di industri di bawah pendampingan, bimbingan, dan/atau pengawasan mentor atau pekerja yang menguasai proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan dalam rangka meningkatkan keterampilan atau keahlian tertentu bagi lulusan perguruan tinggi.
Pada tahap pertama, Pemerintah membuka 20.000 lowongan magang. Tetapi, karena jumlah pelamar pada tahap pertama mencapai lebih dari 150.000 pelamar, Pemerintah kemudian memutuskan untuk menggelar program pemagangan tahap kedua.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menegaskan bahwa Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi bukan sekadar kegiatan magang, melainkan investasi strategis untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia.
Melalui program ini, para lulusan tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, dan membangun etos kerja yang kuat sebagai bekal memasuki dunia kerja.
“Program pemagangan adalah jembatan emas menuju dunia kerja yang sesungguhnya. Di sini, para lulusan bukan hanya belajar bekerja, tetapi membangun karakter dan kompetensi yang dibutuhkan industri,” ujar Wamenaker Afriansyah Noor saat Sosialisasi Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Batch-II di PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (3/11).
Ia menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Menurutnya, masa depan tenaga kerja Indonesia tidak ditentukan oleh ijazah semata, tetapi oleh kualitas kompetensi, karakter, serta pengalaman kerja nyata yang diperoleh sejak dini.
