BANDUNG—–Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat mendapat bantuan dana sebesar 100 juta dollar Amerika atau sekisar Rp 1,4triliun dari Bank Dunia untuk menyelesaikan persoalan sampah Sungai Citarum yang memang jadi sorotan dunia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pasca menggelar rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (10/6/2019). mengungkapkan dana dari Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun itu dalam kurun waktu seminggu harus dipresentasikan kepada Pemerintah Pusat dan Bank Dunia rincian untuk apa.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota/Kabupaten yang dilewati Sungai Citarum. Koordinasi tersebut dilakukan untuk mengefisienkan dana bantuan itu dalam menyelesaikan persampahan Sungai Citarum,” papar pria yang karib disapa Emil ini.
Dikatakannya , dana tersebut akan digunakan untuk edukasi, menyiapkan infrastruktur wilayah, lokasi pemilihan sampah, serta menyiapkan teknologi terkait sampah, termasuk fasilitas daur ulang sampah menjadi bahan bakar.
“Baik untuk menambahi truk sampah, membenahi manajemen sampah, mengatur zona-zona daur ulang sampah, dan lain-lain,” ujar dia.
Lanjut Emil untuk fasilitas daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar, pihaknya tengah mencari lokasi strategis. Sedangkan untuk model teknologinya, masih dalam tahap pembahasan.
“Pemdaprov Jawa Barat sangat terbuka dengan berbagai teknologi. Teknologi apa pun bisa dipakai, yang penting bisa menuntaskan masalah sampah,” ujar Emil.
Kondisi sungai Citarum memang jadi keprihatinan dunia, bukan saja Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, Bank Dunia bersedia mengeluarkan dana untuk mengatasinya.
“Progres penataan Citarum tergolong baik. Apalagi, semenjak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu elemen dalam masalah teknis. Saat ini, di sepanjang Sungai Citarum sudah tidak ada lagi pemukiman,” pungkas Emil.