octa vaganza

Selama Pandemi Muncul 21 Juta Konsumen Digital Baru di Indonesia

JAKARTA—-Laporan SEA e-Conomy yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain and Company mengungkapkan  saat ini terdapat 21 juta konsumen digital baru selama pandemi 2020 dan paruh pertama 2021. 

Data ini menjadi indikasi terjadi peningkatan tren penggunaan platform digital di kalangan para penjual ini  seiring dengan perubahan gaya hidup konsumen

Associate Partner di Bain and Company, Willy Chang  mengatakan, sebagian besar pedagang di Indonesia sangat bergantung pada platform digital selama masa pandemi Covid-19.

“Sebanyak 28 persen pedagang di Indonesia mengatakan mereka tidak akan bertahan tanpa berjualan di platform digital,” kata, Rabu (17/11/21). 

Laporan SEA e-Conomy mengungkapkan, para pedagang bahkan rata-rata menggunakan dua jenis platform untuk mendongkrak profitabilitas.

Para pedagang tidak hanya menggunakan platform digital untuk berjualan, tetapi juga layanan keuangan digital untuk mendukung transaksi mereka. 

Sebanyak 98 persen penjual kini telah menerima pembayaran secara digital. Selain itu, 59 persen penjual juga sudah menggunakan solusi pinjaman digital.

Penjual juga menggunakan solusi digital untuk berinteraksi dengan pelanggannya dengan 69 persen penjual berencana meningkatkan penggunaan solusi digital marketing dalam lima tahun ke depan.

Sementara  Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyampaikan penambahan konsumen digital baru sejak awal pandemi juga mendorong pertumbuhan yang lebih besar di sektor e-commerce.

Sebanyak 72 persen dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan. Hal itu secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar Indonesia.

Para konsumen digital baru ini diprediksi tetap loyal. Sebanyak 96 persen konsumen saat ini telah menggunakan layanan digital dan 99 persen konsumen berencana akan terus menggunakan layanan digital. 

Secara keseluruhan, berdasarkan laporan SEA e-Conomy 2021, semua sektor internet kembali menguat dengan pertumbuhan tahun ke tahun (yoy) mencapai angka dua digit. 

Gross merchandise value (GMV) Indonesia pada 2021 diperkirakan akan mencapai nilai total 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.001 triliun dengan pertumbuhan sebesar 49 persen (yoy).

Peningkatan yang tajam itu didorong  opertumbuhan niaga daring sebesar 52 persen. Pada 2025, ekonomi di internet secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai nilai sebesar 146 miliar dolar AS dengan pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 20 persen. 

Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan keuangan digital yang paling dinamis karena kerangka peraturannya yang lebih terbuka dibandingkan dengan pasar lain di wilayah Asia Tenggara. Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat di platform teknologi finansial (tekfin) dan digital.

Exit mobile version