BANDUNG—– Sekalipun tidak banyak mahasiswa yang minat pada koperasi, sejumlah Koperasi Mahasiswa (Kopma) di perguruan tinggi Bandung menunjukan kinerja yang baik. Sekalipun omzet usaha Kopma masih tergolong kecil dan dijalankan secara profesional.
Di antaranya Kopma Universitas Padjadjaran. Menurut Wakil Ketua Koperasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Elza Rosalia sebetulnya banyak mahasiswa yang tertarik pada koperasi.
“Sayangnya pada perjalanannya anggotanya non aktif di tengah jalan dan macet membayar simpanan,” ujar Elza ketika dihubungi Peluang, beberapa waktu lalu.
Mahasiswa yang tergabung pada Kopma Unpad menurut keterangan Elza berkisar dua ratus orang, sekalipun yang aktif hanya 100 orang hingga 2019 ini.
Untuk menjadi anggota Kopma, seorang anggota hanya membayar simpanan pokok Rp15 ribu dan simpanan wajib Rp10 ribu per bulan. Usaha Kopma Unpad antara lain menjual merchandise Unpad , konveksi hingga jasa sewa sound untuk konser.
“Omzet kami kecil sekitar Rp15 juta per bulan,” ujar Elza.
Menurut dia , Kopma Unpad mulai aktif sejak 2000-an, namun pada 2010 sempat turun dan aktif kembali pada 2013. Mahasiswa yang tergabung pada Kopma Unpad menurut keterangan Elza berkisar dua ratus orang, sekalipun yang aktif hanya 100 orang. pelatihan pengenalan koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM hingga Rapat Anggota Tahunan.
Sementara Ketua Kopma Universitas Telkom Bandung Muhammad Fachruzzaka mengakui untuk zaman sekarang tidak terlalu banyak mahasiswa pada koperasi. Namum itu hal itu seharusnya dijadikan tantangan bagi pengurus koperasi.
Meskipun yang mendaftar menjadi anggota cukup banyak, namun anggota yang aktif hanya sekitar120 orang. Kopma ini mentapkan Simpanan Pokok Rp30 ribu dan wajib Rp40 ribu. Sementara di bidang usaha Kopma Universitas Telkom mempunyai sebuah minimarket, dengan omzet kecil sekitar Rp13 juta per tahun.
“Kami rutin mengadakan kegiatan RAT, pendidikan dasar,serta kegiatan di awal kuliah yang disebut Open Mind, semacam talk show dipadu dengan kegiatan fashion show, akustik agar menarik minar mahasiswa, “ ujar mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2016 ini.
Hal ini juga dibenarkan Tri Yuliani, alumni Jurusan Akutansi Telkom University Bandung mengungkapkan bahwa animo mahasiswa terhadap koperasi cukup tinggi.
Praktik yang aktif memang tidak sebesar yang daftar. Ketika dia masih menjabat sebagai Humas yang mendaftar mencapai sekitar dua ribu mahasiswa (Irvan Sjafari).