
Peluang News, Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berkomitmen melakukan berbagai strategi untuk mengamankan penyelenggaraan Pilkada serentak pada 2024.
Hal ini dikarenakan, menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Pilkada merupakan tonggak penting yang menjadi agenda demokrasi indonesia di mana masyarakat secara langsung memilih pemimpin untuk daerah mereka.
“Apalagi, demokrasi ialah hal yang diamanatkan dalam undang-undang dalam satu frame baik Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Kka dan NKRI,” ucap Trunoyudo di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).
“Jadi, ini dilegalkan artinya secara konstitusi diatur masyarakat kita punya hak untuk memilih dalam rangka mengubah nasib masing-masing dalam hal memilih pimpinan daerahnya. Polri tidak bisa bekerja sendiri dan ini adalah hal yang kolaboratif,” tambahnya.
Untuk itu, kata Trunoyudo, Polri sebagai garda terdepan akan selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan memiliki peran sentral untuk memastikan bahwa proses pilkada dapat berjalan secara lancar, aman dan kondusif.
“Karena setiap Pilkada tidak hanya ajang politik, tetapi juga menguji kestabilitas keamanan suatu daerah,” ujar Trunoyudo.
“Tahun 2024 menandai momen krusial bagi Polri menghadapi pilkada dimana tantangan keamanan semakin kompleks dgn adanya dinamika sosial dan politik yang berkembang sangat cepat,” sambungnya.
Guna mengantisipasi berbagai potensi ancaman tersebut, Polri telah menyiapkan strategi yang terukur sejak tahap pra pilkada berlangsung.
“Polri meningkatkan patroli dan pengawasan yang tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya secara intensif serta berkoordinasi yang erat dengan instansi terkait,” tegas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.
“Pasalnya, hal ini dilakukan untuk mencegah potensi terjadi kerusuhan dan gangguan keamanan lainnya sebelum berkembang jadi masalah yang lebih nyata dan besar,” ucapnya.
Selain itu, Polri juga melakukan pendekatan dan keterlibatan aktif dengan berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan yang menjadi kunci membangun dukungan publik secara luas terhadap upaya menjaga keamanan selama Pilkada.
“Peningkatan kualitas personel juga menjadi fokus utama dalam persiapan polri menghadapi pilkada 2024 dgn melakukan pelatihan intensif dan simulasi situasi darurat,” jelas Trunoyudo.
“Oleh karena itu, kami memastikan bahwa setiap personel pasti akan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan terjadi mulai dari pengamanan pemungutan suara, hingga penanganan konflik sosial serta meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasional keamanan,” sambungnya.