JAKARTA-—Bank Indonesia (BI) mengungkapkan seminggu terakhir aliran modal asing masuk (capital inflow) pada portfolio domestik mencapai Rp1,31 triliun. Sementara aliran untuk pasar saham masuk sebesar Rp1,41 triliun dan pada instrumen Sertifikat BI (SBI) mencapai Rp1,75 triliun.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal 2019 atau year-to-date (ytd), Bank Indonesia mencatat capital inflow asing pada portofolio mencapai Rp220,07 triliun. Rinciannya, dari arus masuk modal asing pada SBN sebesar Rp171,51 triliun, pada pasar saham Rp43,78 triliun, dan sisanya di obligasi korporasi dan SBI.
Lanjut dia, jumlah ini menjadi refleksi kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia yang dinilai bagus. Tercermin juga dari premi risiko Indonesia yang rendah, diukur dari credit default swap (CDS) sekarang 62,73 bps.
“Inflow portofolio yang masih kuat juga didorong posisi nilai tukar rupiah yang sampai saat ini masih di bawah Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, per pukul 14.15 WIB, kurs rupiah tercatat pada posisi Rp13.997 per dolar AS,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (20/12/19).
Sebaliknya, Bank Indonesia mencatat capital outflow atau arus keluar modal asing mencapai Rp1,94 triliun sepanjang sepekan terakhir atau week to date. Adapun penyebab keluarnya dana asing dari pasar Indonesia merupakan sesuatu yang biasa terjadi.
“Ini hal yang wajar terjadi akhir tahun karena biasanya para trader pemegang SBN keluar (dari pasar) untuk melakukan profit-taking saja. Umumnya, mereka akan kembali lagi (masuk ke pasar) awal tahun,” tutup dia.