Peluang, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengakui, telah memberikan bantuan dana bergulir untuk memperkuat permodalan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Roudloh sejak 2021 sebesar Rp2 miliar. Dengan adanya fasilitas instrumen pembiayaan dari pemerintah untuk KSPPS BMT Al-Roudloh dari LPDB-KUMKM agar dapat menunjang keberlangsungan koperasi tersebut.
Ketua KSPPS BMT Al-Roudloh Nur Kolis menyampaikan, dirinya mendapatkan informasi dari Perhimpunan BMT bahwa ada fasilitas instrumen pembiayaan dari pemerintah untuk koperasi dari LPDB-KUMKM sejak 2021.
“Saat kami mendapat informasi dana bergulir dari komunitas Perhimpunan BMT, dan kami coba akses dana bergulir dari LPDB-KUMKM, akhirnya Alhamdulillah bisa mendapatkan pada tahun 2021 sebesar Rp2 miliar dengan pencairan dua tahap,” kata Ketua KSPPS BMT Al-Roudloh Nur Kolis di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Dari sisi pemenuhan persyaratan pengajuan dana bergulir, menurut dia, koperasi tidak mendapatkan kendala atau hambatan. “Kalau proses proses persyaratan sampai pencairan, karena baru pertama kali jadi mitra LPDB-KUMKM, kami dibantu oleh rekan-rekan LPDB-KUMKM. Untuk perkembangan koperasi setelah menerima dana bergulir sangat baik bagi kami, karena dari sisi penyaluran pembiayaan kepada anggota volumenya meningkat,” jelas Nur Kolis.
Dirinya mengakui, pihaknya telah bermitra dengan LPDB-KUMKM demi menunjang permodalan koperasi melalui dana bergulir, sehingga saat ini dapat merasakan manfaat positif setelah mendapatkan pembiayaan syariah dari LPDB-KUMKM.
Nur Kolis mengatakan, latar belakang dalam mendirikan KSPPS BMT Al-Roudloh KSPPS BMT Al-Roudloh yang berada di wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang dirinya pimpin, berawal dari komunitas guru pengajian pada 2005 yang beranggotakan 20 orang.
Kemudian, pembentukan koperasi mulai dilaksanakan di 2007 dengan membuka layanan kepada anggota koperasi, setelah mendapatkan pengesahan pembentukan koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
“Di 2007 kami memberanikan pelayanan secara umum, dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pertama tahun berikutnya pada 2008, saat itu dengan jumlah anggota 41 orang dengan modal usaha awal sebesar Rp8,5 juta, dengan jumlah asetnya waktu itu sebesar Rp55 juta,” ungkap Nur Kolis.
Saat ini, KSPPS BMT Al-Roudloh telah memiliki aset koperasi sebesar Rp28,5 miliar dengan ekuitas permodalan sebesar Rp5 miliar, serta jumlah anggota mencapai 7.448.
“Alhamdulillah kami awalnya hanya satu kantor, sekarang sudah lima, dan akhir tahun lalu kami baru meresmikan dua kantor baru di wilayah Blora. Kesejahteraan anggota kami sangat baik karena mitra yang bergerak sektor produktif seperti usaha pertanian, perdagangan sangat terbantu sekali dengan adanya pembiayaan dari LPDB-KUMKM,” ujar Nur Kolis.
Saat ini dia berharap, adanya kerja sama antara koperasi dan LPDB-KUMKM yang kontinue terjalin dengan harmonis guna mendukung perekonomian masyarakat terutama para pelaku UMKM yang bergerak di sektor produktif.
“Mudah mudahan nanti kedepan pembiayaan ini bisa pengajuan kembali bisa dicairkan dan jumlahnya ditingkatkan,” pungkasnya. (alb)