hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Sebut Nuklir Rusia Resahkan Dunia, AS Dinilai Tak Berkaca

Peluangnews – RUSIA menepis kritik dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas rencana Moskow untuk menyebarkan senjata nuklir taktis ke Belarusia. Moskow menilai Washington selama beberapa dekade terakhir juga telah mengerahkan senjata nuklir di serupa di Eropa.

Kremlin mendorong penyebaran pertama senjata nuklir di luar perbatasan sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata tersebut sudah mulai dipindahkan.

Biden mengatakan bahwa dirinya memiliki reaksi sangat negatif terhadap laporan bahwa Rusia telah menjalankan rencana menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Kementerian Luar Negeri AS mengecam rencana penyebaran nuklir Rusia.

“Adalah hak berdaulat Rusia dan Belarusia untuk memastikan keamanan mereka dengan cara yang kami anggap perlu di tengah perang hibrida skala besar yang dilancarkan oleh Washington terhadap kami,” kata Kedutaan Besar Rusia di AS, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (28/5/2023).

Dia mengklaim tindakan yang telah lakukan negaranya sejalan dengan kewajiban hukum internasional.

AS mengatakan dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962 karena pernyataan Presiden Vladimir Putin selama konflik Ukraina. Tetapi menurut Moskow, posisinya itu telah disalahtafsirkan.

Putin, yang menyebut perang Ukraina sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup Rusia melawan Barat, telah berulang kali memperingatkan bahwa Negeri Beruang Merah memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun, dan akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri.

Senjata nuklir taktis digunakan untuk keuntungan taktis di medan perang, dan biasanya hasilnya lebih kecil dari senjata nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota besar.

Kedutaan Besar Rusia menyebut kecaman AS atas rencana pengerahan senjata nuklir Moskow sebagai sesuatu yang munafik. Sebelum menyalahkan negara lain, Washington dapat melakukan introspeksi diri.

“AS selama beberapa dekade mempertahankan gudang besar senjata nuklirnya di Eropa. Bersama dengan sekutu NATO-nya, AS berpartisipasi dalam pengaturan pembagian nuklir dan melatih skenario penggunaan senjata nuklir terhadap negara kita,” ungkap pernyataan perwakilan Rusia tersebut.

Washington telah mengerahkan senjata nuklir di Eropa Barat sejak Presiden AS Dwight D Eisenhower mengesahkan penempatan mereka dalam Perang Dingin sebagai tanggapan terhadap ancaman yang dirasakan dari Uni Soviet. Senjata nuklir AS pertama di Eropa dikerahkan di Inggris pada 1954.

Banyak detail tentang penempatan AS saat ini dirahasiakan, meski Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan bahwa AS memiliki 100 senjata nuklir taktis B61 yang dikerahkan di Eropa, tepatnya di Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda. (Ajie)

pasang iklan di sini