Dirancang 1994 silam, mangkrak gegara krisis ekonomi 1998. Medio November ini di-launching ulang. Dengan luas 2.000 ha, menyalip BSD, Kota Maja bakal jadi kota mandiri terbesar di Nusantara.
MAJA namanya. Itulah sebuah kota mandiri baru. Lokasinya 90 km di sebelah barat Jakarta, lebih dekat dengan Kab Tangerang. Terhampar di lahan seluas 2.000 ha. Diresmikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kab Lebak, Banten (18/11). Ini peresmian kedua. Peresmian pertama 21 tahun silam, 1996, di era Menteri Negara Perumahan Rakyat Akbar Tandjung.
Kala itu, 1994, Menpera Akbar minta agar pengebang juga memperhatikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tidak hanya fokus mengakomodasi kebutuhan properti kelas atas di kawasan elite Bogor Raya. Proyek ini dirancang 2.000 ha, atau hampir 20% dari total rencana awal pengembangan Kota Baru Maja yang diplot 11.000 ha.
Proyek Maja merupakan impian lama Pak Ci (Ciputra), tapi kandas gegara krisis ekonomi parah tahun 1998. Begawan industri properti itu berperan besar dalam perancangan Proyek Kota Mandiri Maja. Awalnya bernama Kota Kekerabatan Maja (KKM), yang diluncurkan pada 1996. Proyek ambisius sebagai Kota Mandiri terbesar di Indonesia, bahkan di ASEAN pada saat itu, sampai kini pun mungkin tetap terluas, dengan izin kawasan 10.900 hektar. Bandingkan dengan kota mandiri terbesar saat ini, BSD City di Serpong hanya 6.000 ha.
Lama mangkrak tanpa gerakan, lalu Kementerian PUPR meneken Kesepakatan Bersama Juni 2016 lalu. Para pihak mencakup Pemprov Banten, Pemprov Jabar, Pemkab Bogor, Pemkab Tangerang Selatan, Pemkab Tangerang, dan tiga perusahaan properti. Dalam kesepakatan ini, pengembangan proyek Kota Mandiri Maja malah diperluas menjadi 15.511 ha, dengan proyeksi bakal dihuni oleh 1,24 juta penduduk. Dalam rancangan itu, Kota Baru Maja diperuntukan bagi 675.900 jiwa MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Kini sejumlah pengembang sudah masuk kembali ke proyek Maja. Ciputra Group jadi partisipan terbesar.
Bagi Ciputra Group, Citra Maja Raya merupakan salah satu proyek terbesarnya. Kota ini disiapkan bukan hanya untuk warga di sekitar Maja, tetapi juga diancangkan untuk hunian warga di Jakarta. Dari informasi yang dirilis Ciputra Group, Citra Maja Raya kini di tahap pembangunan lebih dari 10.000 unit rumah dan lebih dari 500 ritel outlet. Fasilitas kota lainnya—seperti area komersial, perkantoran, pasar modern, fasilitas rekreasi, sekolah, ruang terbuka, dan sarana publik lainnya—dalam fase pengerjaan.
“Ini termasuk dari 10 kota baru di Indonesia, termasuk Tanjung Selor di Kaltara,” ujar Menteri Basuki Hadimuljono. Pihak pemerintah sejauh ini cukup mengakomodasi kebutuhan pengembangan kawasan tersebut. Misalnya, dengan peremajaan Stasiun Maja, pasar tradisional, dan rencana pembangunan Jalan Raya Pamulang–Maja sepanjang 40 km. Pembangunan jalan tol Serpong—Balaraja yang dipastikan akan memudahkan akses ke kota anyar ini.
Berdasarkan SK Menpera No. 02/KPTS/M/1998, pengembangan Kota Mandiri Maja disiapkan seluas 10.900 hektar sebagai kawasan hunian mandiri yang dilengkapi dengan semua kebutuhan yang diperlukan bagi berkembangnya sebuah kota. Kota Baru Maja diproyeksikan mampu menampung 1,2 juta KK dan menjadi kota mandiri. Mungkin nantinya ini akan berkembang jadi kayak Nintaro,” kata Menteri PUPR.
Memang, pemerintah masih merumuskan pembentukan organisasi pengelolaan Kota Baru Maja yang tepat. Maja saat ini menjadi tanggung jawab sejumlah pihak: pemerintah pusat, Pemprov Banten, empat pemerintah kabupaten/kota di dalamnya; pengembang, dan masyarakat umum. Dalam mengembangkan proyek dalam satu kawasan, ada tiga hal yang harus dipenuhi yakni, adanya permintaan, kesiapan pemerintah daerah, dan dukungan pemerintah pusat. Langkah pertama perusahaan yang dimulai sejak 2014 kini masih mendapat sambutan yang tinggi. “Diyakini Maja akan menjadi the next BSD.
Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan jalur kereta api ganda atau double track dari Jakarta hingga Merak bisa rampung pada 2019. Jalur ganda kini telah terbentang dari Jakarta hingga Rangkasbitung, Kab Lebak, Banten. Dengan besaran Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Daerah yang berkisar Rp3 jutaan di Jabodetabek, maka besaran cicilan KPR bagi pekerja di Jabodetabek adalah berkisar Rp1 jutaan. Harga rumah yang affordable untuk kelompok upah ini berkisar Rp100 hingga Rp150 juta.●(dd)