JAKARTA—-Lebih dari 20 papan karangan bunga tampak berjejer di jalan menuju Kantor PLN Unit Induk Transmisi Jwa Bagian Barat (UIT JBB), kawasan Gandul, Depok, Jawa Barat. Rohman, anggota Satpam setempat menyambut saya ramah ketika tahu dari media yang mencari tahu korban tsunami di perairan Selat Sunda, Senin (24/12/2018).
Saya diantar ke pintu masuk kantor di situ sudah ada pengumuman daftar korban karyawan dan keluarganya yang mengikuti kegiatan family gathering PLN yang meninggal mencapai 42 orang dan 5 orang hilang, serta 154 orang selamat. Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu malam di Tanjung Lesung, saat petaka terjadi.
Dhini Utami, Humas PLN UIT JBB menyambut saya. Dia menyebutkan jenazah ada yang di bawah ke Rumah Sakit Fatmawati setelah diindentifikasi di Rumah Sakit Pandeglang.
Sebanyak 24 jenazah tiba di RS Fatmawati, Senin (24/12/2018). Sejumlah korban yang luk di rawat di Rumah Sakit Puri Cinere. Menurut dia penunjukkan rumah sakit untuk memudahkan koordinasi karena dekat dengan kantor
“Sebagian jenazah sudah dikembalikan kepada keluarga dan dimakamkan, ada yang ke Boyolali, Semarang, Bangil dan kota-kota lain. Seluruh biaya perawatan hingga pekaman semua ditanggung pihak kami,” ujar Dhini yang mengaku bolak-balik Jakarta-Pandeglang sejak hari Minggu kemarin.
Sementara itu pada kesempatan terpisah Kepala Bagian Humas RS Puri Cinere, Widya Karmadiyanti menuturkan, jumlah pegawai PLN UIT JBB yang dirawat awalnya sebanyak 43 korban. Namun yang masih dirawat inap hanya 18 orang.
“Yang masih dirawat sekarang ada 18 orang. Dari jumlah itu, 5 di antaranya menderita patah tulang dan sudah dioperasi. Kita juga memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan keluarga yang menderita trauma,” kata dia, di RS Puri Cinere, Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (24/12) (Irvan Sjafari).