BANDUNG—-Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) merilis bahwa 20% startup binaannya berhasil mendapatkan suntikan dana, baik dari venture capital maupun investor.
Direktur Inkubator Bisnis The Greaterhub Dina Dellyana mengatakan, kendala yang dihadapi usaha rintisan ini bukan hanya pendanaan tetapi pemenuhan talent teknologi digital. Setiap tahun terdapat dua batch untuk pendampingan startup.
Staf pengajar ITB ini menyebutkan jumlah startup yang didampinginya setiap tahun bertambah. Pada 2017 jumlah yang didampingi setiap batch 12 startup atau setara dengan 24 startup. Pada 2018 ini jumlahnya menjadi 48 startup dan 2019 mencapai 70 startup.
“Dari jumlah itu seperlimanya mendapatkan pendanaan bervariasi mulai Rp300 juta hingga Rp2 miliar,” ujar Dina dalam jumpa pers di Gedung SBM ITB, Kamis (19/9/19).
Lanjut Dina, pihaknya tidak hanya membantu mencari pendanaan, tetapi juga menghubungkan startup dengan akselerator yang lebih besar. Dia mencotohkan, ada tiga startup yang masuk ke akselerator milik PT Telkom.
Selain Startup, SBM ITB juga memberi bantuan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mayoritas ada di daerah-daerah. UMKM nantinya diberikan pelatihan agar mampu tumbuh baik dalam jumlah penjualan maupun manajemen usaha.
“Setiap tahun para pelaku UMKM yang ikut pelatihan juga meningkat. Tahun ini jumlah UMKM yang dibina mencapai 243. “Ini naik dari tahun kemarin di mana yang mendaftar mencapai 135 UMKM,” pungkas dia.
Sementara Dekan SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono mengatakan, pihaknya menarkan mendapatkan akreditasi dari Asociation to Advance Collegiate School Bussiness yang berpusat di Amerika Serikat. Apabila akreditasi ini diperoleh SBM ITB lebih mudah bekerja sama secara internasional dengan berbagai universitas dunia.
“Kami juga menargetkan bisa meraih triple Crowon,” tutup dia.
SBM ITB sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yg masuk TOP 500 sebagai World Class Business School versi Times Higher Education (THE) 2019 pada subyek Management and Economics.