hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

SDM Unggul Jadi Kunci Masa Depan Industri Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Foto: ratih

Peluang News, Bogor—Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu dalam mendorong reindustrialisasi dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di masa depan.

Dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/4/2025), Menaker menyampaikan bahwa sejumlah tantangan ketenagakerjaan nasional harus segera diatasi.

Mulai dari rendahnya Human Capital Index Indonesia (0,540 — masih di bawah rata-rata ASEAN), hingga ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan industri.

“Kita tidak bisa bicara industri masa depan dengan SDM yang masih hidup di masa lalu. Transformasi total dibutuhkan sekarang juga,” tegas Yassierli.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengusung tiga strategi utama.

Pertama, revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi pusat pelatihan modern berbasis project-based learning dengan fokus pada keterampilan digital dan teknologi masa depan, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Internet of Things (IoT), dan Big Data.

“Kami ingin lulusan BLK punya pengalaman nyata, bukan hanya teori,” ujar Menaker.

Kedua, peluncuran program Gerakan Nasional Produktivitas yang melibatkan dunia industri dan asosiasi profesional untuk mempercepat pencetakan SDM unggul yang kompetitif secara global.

Ketiga, pengembangan sistem Employment Outlook, yaitu sebuah sistem proyeksi kebutuhan tenaga kerja masa depan yang akan menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum pendidikan nasional.

“Acuan ini digunakan agar lulusan tidak sekadar pintar, tapi juga relevan dan siap kerja,” lanjutnya.

Menaker juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan dalam mewujudkan reindustrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Reindustrialisasi adalah kerja bersama. Pemerintah hanya bisa jadi orkestrator, keberhasilannya bergantung pada harmoni semua pihak,” pungkasnya.

pasang iklan di sini