Peluangnews, Jakarta – Satuan Tugas atau Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bersama dengan jajaran daerah terus melakukan pemberantasan terhadap perdagangan orang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan, Satgas TPPO telah menerima sebanyak 880 laporan sejak dibentuk pada 5 juni 2023.
“Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi penanganan TPPO, jumlah korban yang diselamatkan sebanyak 2.822 orang dengan tersangka sebanyak 1.060 orang,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Ramadhan menjelaskan, modus kejahatan dalam kasus TPPO ini didominasi dengan iming-iming menjadikan korban sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Pekerja Rumah Tangga (PRT) dengan jumlah sebanyak 549 kasus.
Kemudian, modus menjadikan korban sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak 290 kasus.
Lalu, modus menjadikan korban sebagai Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 7 kasus, dan modus eksploitasi anak sebanyak 72 kasus.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa penindakan terhadap kasus perdangan orang merupakan hal serius yang harus dicegah dan segera diberantas.
Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pemimpin negara lainnya yang bertekad akan memberantas segala bentuk tindak pidana perdagangan orang.
