octa vaganza

Satgas Pangan Polri Pantau Jalur Distribusi Gula

JAKARTA—Satgas Pangan Polri berkoordinasi dengan Satgas Pangan di daerah untuk memantau dan mengecek jalur distribusi gula pasir dari produsen ke distributor hingga ritel.

Menurut Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan upaya ini dilakukan untuk menurunkan harga gula pasir yang saat ini melambung.

“Koordinasi Satgas Pangan di daerah untuk mengecek alur distribusi gula kristal putih dari produsen ke distributor hingga ke ritel. Memastikan tidak ada perilaku penimbunan dan aksi ambil untung di luar batas kewajaran,” kata Komjen Listyo Sigit Prabowo, Jumat (22/5/20).

Listyo menyampaikan, kepolisian terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan para pelaku usaha gula pasir, mengomunikasikan pengamanan kebijakan mengenai gula pasir dan mengawasi distribusi, penyebaran ketersediaan stok gula di seluruh wilayah.

Koordinais juga dilkaukan dengan Direktorat Lalu Lintas Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menyediakan tol laut sebagaimana program Presiden Joko Widodo dan untuk angkutan darat, pihaknya berkoordinasi dengan Kadishub Provinsi dan Dit Lantas Polri untuk bisa memfasilitasi angkutan pangan.

Satgas Pangan Polri juga memantau jumlah arus masuk importasi raw sugar, jumlah produksi gula kristal putih dan memantau distribusinya dari tingkat produsen, distributor hingga ritel modern dan pasar tradisional.

Dia juga mengungkapkan, kepolisian  memetakan data produsen, distributor hingga ritel serta memantau mekanisme pasar guna memastikan terpenuhinya HET di end user sebesar Rp12.500 per kilogram gula pasir.

Listyo menegaskan polisi akan menindak keras bila menemukan spekulan penimbun gula.

“Memerintahkan Kasatgasda untuk mengecek semua distributor dan melakukan penindakan terhadap penimbunan dan permainan jual beli DO yang mengakibatkan harga naik,” ujar dia.

Pemerintah bersama Bulog dan Satgas Pangan pun melakukan intervensi pasar-pasar tertentu melalui operasi pasar dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Listyo menyebut terjadi disparitas harga gula di tujuh wilayah pada sepekan terakhir, yakni di Banten, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan NTT dengan harga terendah sebesar Rp11.200 di Kepri dan harga tertinggi Rp21.125 di Papua Barat.

Sementara harga eceran tertinggi (HET) gula pasir adalah Rp 12.500. Untuk harga gula di ritel modern saat ini masih sesuai HET.

“Harga (gula pasir) di pasar ritel modern sudah sesuai HET, sedangkan temuan harga di pasar tradisional mengalami perbedaan harga,” pungkas Listyo.

Exit mobile version