hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Satgas Nasional Kawal Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih

Peluang News, Jakarta-Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan pentingnya keterlibatan aktif seluruh pihak dalam mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring bersama para Kepala Dinas (Kadis) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia pada Selasa (20/5/2025).

“Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam mencapai kesuksesan program ini,” ujar Ferry.

Sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan dan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry menekankan pentingnya koordinasi antar instansi, serta percepatan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai kunci pencapaian target nasional.

“Kami ingin memastikan bahwa percepatan pembentukan koperasi di desa dan kelurahan berjalan sesuai dengan target. Karena itu, Satgas Nasional akan dibantu oleh para Kadis Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melanjutkan kegiatan Musdesus di daerah-daerah,” jelasnya.

Ferry juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah strategis melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 9 Tahun 2025 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang menjadi dasar percepatan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih.

“Bagi daerah-daerah yang memiliki kendala, diharapkan terus berkoordinasi dan segera mempercepat proses pelaksanaan Musdesus,” tegasnya.

Dia menambahkan, peresmian koperasi yang telah terbentuk akan terus dilakukan dalam waktu dekat. “Sudah ada koperasi yang terbentuk di Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, dan Sulawesi Tengah,” kata Ferry.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi menilai telah terjadi perubahan signifikan dalam struktur organisasi, seiring terbitnya Keppres No 9 Tahun 2025.

“Perubahan ini mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam percepatan pembentukan koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Zabadi.

Namun demikian, ia mengakui bahwa progres Musdesus masih perlu dikejar. “Baru sekitar 30 persen desa yang telah melaksanakan Musdesus. Dengan target penyelesaian hingga akhir bulan Mei, dibutuhkan akselerasi dalam proses pembentukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

pasang iklan di sini