hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Sarita Sutedja, Santap Indomie Jadi “Happy”

JAKARTA—Di tangan tujuh sekawan dari Bandung ini masakan mi instan dan kopi nusantara naik kelas dari kuliner kaki lima menjadi kuliner kafe.  Anak muda mengenalnya sebagai Warunk Upnormal pada 2014. 

Namun bisnis tujuh sekawan ini sebenarnya berawal dari kuliner nasi goreng yang dibuat berbagai varian, yang dinamakan Nasi Goreng Mafia, berdiri pada Oktober 2013 di kawasan Dipati Ukur Bandung.

Bisnis kuliner ini bertambah lagi dengan Bakso Boedjangan, lalu disusul Sambal Khas Kamila dan brand-brand baru lain Ayam Bersih Berkah, hingga terbaru Martabak Maskulin.

Sarita Sutedja salah satu dari tujuh sekawan itu mengucapkan syukur atas keberhasilan bisnis dia dan kawan-kawannya. Saat ini Warunk Upnormal sudah punya 116 gerai tersebar di berbagai kota. Kalau ditambah brand lain yang sudah sepuluh, jumlah ratusan.

“Sebetulnya kami mengembangkan konsep kemitraan. Sebanyak 70 persen dari gerai adalah kemitraan dan sisanya baru PT kami Citra Rasa Prima,” ucap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung ini kepada Peluang, Kamis (6/2/20).

Sebetulnya tidak terlalu jauh dengan waralaba, tetapi dengan sistem ini mitra hanya memberikan 4% dari omzet kepada pihaknya.  Umumnya mitra bisa balik modal setelah satu hingga dua tahun.

Sarita yang ditunjuk sebagai Deputy Direcor of Corporate Communication ini bertanggungjawab untuk bidang komunikasi mengatakan pihaknya akan merambah ratusan outlet baru pada 2020 ini. Salah satu brand kami Nasi Goreng Mafia akan menjadi PT sendiri.

Apa yang menjadi motivasi Sarita dan kawan-kawannya mampu menjadi entrepreneur tangguh? Kebetulan Sarita dan enam kawan lainnya adalah teman kuliah yang sudah jatuh bangun pada berbagai bisnis.

“Kami hanya ingin membuat orang happy, ketika lagi makan. Santap Indomie dan minum kopi menjadi rasa anak muda di tempat yang enak buat nongkrong,” pungkas perempuan kelahiran 1980 ini (van).

pasang iklan di sini